Sensasi Soto Dua Ribu Rupiah: Soimah Terkesan dengan Kuliner Merakyat di Yogyakarta

Yogyakarta, kota yang kaya akan budaya dan sejarah, juga terkenal dengan kulinernya yang beragam dan terjangkau. Di antara banyaknya pilihan makanan yang ada, soto menjadi salah satu hidangan favorit, terutama karena harganya yang ramah di kantong.

Artis serba bisa, Soimah Pancawati, baru-baru ini merasakan sendiri sensasi soto murah meriah di Yogyakarta. Ia menemukan sebuah warung soto di kawasan Godean, Sleman, bernama Angkringan Sor Dang, yang menjual semangkuk soto hanya dengan harga Rp 2.000. Keheranan bercampur rasa penasaran mendorong Soimah untuk mencicipi hidangan tersebut.

Pengalaman Kuliner yang Unik

Angkringan Sor Dang terletak di pinggir jalan yang sederhana. Warung ini menawarkan suasana yang khas dan bersahaja. Harga soto yang tertera di depan warung, Rp 2.000 per porsi, sontak menarik perhatian Soimah. Dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Soimah memperlihatkan semangkuk soto yang terdiri dari nasi, bihun, kol, ayam suwir, taoge, seledri, tomat, dan wortel. Kuahnya bening dan segar, memberikan cita rasa yang ringan namun tetap kaya akan rempah.

"Mangkuknya kecil, soalnya cuma Rp 2.000. Kalau Rp 2.000 masa kamu minta mangkuk besar, ya rugi dong!" ujar Soimah dalam bahasa Jawa, sambil bercanda.

Soimah juga menambahkan tempe mendoan sebagai pelengkap santapannya. Ketika ditanya oleh penjual mengenai rasanya, Soimah menjawab dengan jujur, "Sudah, untuk Rp 2.000 ini nggak ada kurangnya."

Lebih dari Sekadar Soto Murah

Keberadaan warung soto murah seperti Angkringan Sor Dang ini menunjukkan bahwa kuliner enak tidak harus mahal. Warung ini menjadi bukti nyata bahwa Yogyakarta masih menyimpan banyak sekali kuliner merakyat yang bisa dinikmati oleh siapa saja. Angkringan Sor Dang awalnya hanya buka pada hari Minggu, namun kini buka setiap hari karena banyaknya peminat. Warung ini semakin ramai pada hari Minggu karena berdekatan dengan pasar pagi.

Sebelumnya, Soimah juga pernah mencicipi soto dengan harga yang tak kalah terjangkau, yaitu Rp 3.000 di kawasan Bantul. Pengalaman tersebut membuatnya semakin terkesan dengan keberadaan soto Rp 2.000 ini.

"Sebelumnya, saya juga sudah pernah makan soto yang Rp 3.000. Menurut saya, harganya sudah sangat murah, tapi ada yang lebih murah jadi aku mampirin," kata Soimah.

Soimah hanya memesan satu mangkuk soto karena porsinya yang pas sebagai sarapan ringan. Pengalamannya menikmati soto Rp 2.000 ini menjadi bukti bahwa kuliner Yogyakarta selalu menawarkan kejutan yang menyenangkan.

Daya Tarik Kuliner Merakyat

Fenomena soto murah di Yogyakarta ini menarik perhatian banyak orang karena beberapa faktor:

  • Harga yang Terjangkau: Tentu saja, harga yang sangat murah menjadi daya tarik utama. Dengan uang yang minim, masyarakat bisa menikmati hidangan yang lezat dan mengenyangkan.
  • Rasa yang Otentik: Meskipun murah, rasa soto yang ditawarkan tetap otentik dan tidak kalah dengan soto yang dijual dengan harga lebih mahal. Bumbu-bumbu yang digunakan tetap berkualitas dan diolah dengan baik.
  • Suasana yang Sederhana: Warung soto murah biasanya menawarkan suasana yang sederhana dan bersahaja. Hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang yang ingin merasakan pengalaman kuliner yang autentik dan jauh dari kesan mewah.

Pengalaman Soimah menikmati soto Rp 2.000 di Yogyakarta ini menjadi viral di media sosial. Banyak warganet yang terkejut dan penasaran ingin mencoba sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kuliner merakyat memiliki daya tarik yang kuat dan mampu menarik perhatian banyak orang, termasuk para selebriti.

Kesimpulan

Keberadaan warung soto murah seperti Angkringan Sor Dang di Yogyakarta adalah bukti bahwa kuliner enak dan terjangkau masih bisa ditemukan. Pengalaman Soimah mencicipi soto Rp 2.000 ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menjelajahi kekayaan kuliner Yogyakarta yang beragam dan merakyat. Kisah ini juga memberikan pesan bahwa kebahagiaan sederhana bisa ditemukan dalam hal-hal kecil, seperti semangkuk soto hangat di pagi hari.