Tragedi Parangtritis: Wisatawan Hilang Terseret Arus Balik, Tim SAR Intensifkan Pencarian

Parangtritis Diterjang Arus Balik, Satu Wisatawan Hilang

Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, kembali berduka. Pantai Parangtritis, salah satu destinasi wisata populer di wilayah ini, menjadi saksi bisu tragedi yang menimpa tiga wisatawan pada Jumat, 4 April 2025. Ketiganya dilaporkan terseret arus balik (rip current) yang ganas saat bermain air di bibir pantai.

Insiden nahas ini terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, ketika AA (19), seorang wisatawan asal Sorong, Papua, bersama rombongannya yang berjumlah 10 orang, tengah menikmati deburan ombak di Pantai Parangtritis. Tak berselang lama, AJ (22) dan AJP (18), keduanya berasal dari Semarang, Jawa Tengah, turut bergabung di lokasi yang sama. Mereka datang bersama seorang teman.

Menurut Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis, Muhammad Arif Nugraha, ketiga korban tanpa sadar bermain di area berbahaya yang dikenal sebagai rip current. Arus balik ini memiliki daya hisap yang kuat dan dapat menyeret siapa pun ke tengah laut dalam waktu singkat.

"Korban bermain air di daerah rip current," ujar Arif saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Kejadian bermula ketika AA tergulung ombak dan terseret arus. Melihat rekannya dalam bahaya, AJ dan AJP berinisiatif memberikan pertolongan. Namun, tanpa peralatan keselamatan yang memadai, seperti pelampung, keduanya justru ikut terseret arus yang sama. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

Upaya Penyelamatan dan Pencarian Intensif

Mendapat laporan mengenai kejadian tersebut, tim Satlinmas dan Ditpolair Polda DIY yang bertugas di sekitar lokasi segera bergerak cepat. Mereka terjun ke laut dengan menggunakan papan selancar dan peralatan penyelamatan lainnya. Berkat kesigapan petugas, AA dan AJ berhasil ditarik ke tepi pantai dalam kondisi selamat.

"Salah satu korban (AJP) hingga saat ini masih dalam pencarian," ungkap Arif dengan nada prihatin.

Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian terhadap AJP terus dilakukan secara intensif. Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Satlinmas Rescue Istimewa, Basarnas, TNI/Polri, dan relawan, menyisir perairan Parangtritis dan area sekitarnya. Mereka menggunakan berbagai metode, termasuk penyisiran darat, laut, dan udara, dengan harapan dapat segera menemukan korban.

Imbauan Keselamatan Bagi Wisatawan

Tragedi ini menjadi pengingat bagi seluruh wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi bahaya. Arus balik merupakan ancaman serius yang seringkali tidak disadari oleh pengunjung. Penting untuk selalu mematuhi rambu-rambu peringatan yang terpasang di sepanjang pantai dan tidak berenang terlalu jauh dari bibir pantai.

Selain itu, wisatawan disarankan untuk selalu menggunakan peralatan keselamatan, seperti pelampung, saat bermain air. Jika melihat seseorang terseret arus, segera laporkan kepada petugas atau orang dewasa di sekitar lokasi. Jangan mencoba untuk menolong sendiri jika tidak memiliki kemampuan berenang yang memadai dan peralatan keselamatan yang sesuai.

Kejadian ini juga menjadi evaluasi bagi pengelola Pantai Parangtritis untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan sosialisasi yang lebih intensif kepada wisatawan mengenai bahaya rip current. Pemasangan rambu-rambu peringatan yang lebih jelas dan mudah dipahami juga perlu ditingkatkan.

Semoga AJP segera ditemukan dalam kondisi selamat dan tragedi serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.