Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Berbagi Perspektif di Mimbar Akademik UGM
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Berbagi Perspektif di Mimbar Akademik UGM
Universitas Gadah Mada (UGM) baru-baru ini menjadi tuan rumah bagi dua tokoh nasional yang mengisi ceramah di Masjid UGM dalam rangkaian acara Ramadhan Public Lecture. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada Rabu, 5 Maret 2025, menyampaikan pidato bertema "Langkah Strategis Peningkatan Kemandirian Daerah untuk Mendorong Pemerataan Ekonomi." Sebelum Ganjar, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Senin, 3 Maret 2025, telah mengisi mimbar yang sama dengan tema, "Apakah Pembangunan Infrastruktur Pendidikan dapat Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia?"
Dalam ceramahnya yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan civitas akademika UGM, Ganjar Pranowo menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan nasional. Ia menyapa para audiens, sebagian besar terdiri dari kaum intelektual muda, dengan harapan mereka kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Respons antusiasme terlihat jelas dari sambutan meriah para jemaah yang memenuhi masjid. Lebih lanjut, Ganjar juga mendorong partisipasi aktif mahasiswa dengan menanyakan minat mereka untuk berkarier di pemerintahan, khususnya sebagai kepala daerah. Respon positif dari beberapa mahasiswa menunjukkan minat yang tinggi terhadap hal tersebut. Ganjar juga mengapresiasi keunikan Ramadhan Public Lecture di UGM, yang menurutnya jarang ditemukan di perguruan tinggi lain, mengungkapkan kekagumannya pada kebebasan berdiskusi dan 'mimbar akademik' yang hidup di kampus tersebut.
Sementara itu, Anies Baswedan dalam ceramahnya membahas isu krusial tentang pembangunan infrastruktur pendidikan dan dampaknya terhadap kualitas manusia Indonesia. Sesi tanya jawab interaktif pun terjadi, di mana salah satu pertanyaan yang diajukan menyoroti program makan bergizi gratis (MBG). Anies menekankan pentingnya pelaksanaan program MBG tanpa hambatan, namun juga mengingatkan bahwa memajukan pendidikan tidak hanya bergantung pada aspek kesejahteraan semata, melainkan juga pada kualitas proses belajar mengajar di kelas. Ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan biaya besar, namun ketertinggalan akan berakibat jauh lebih mahal. Oleh karena itu, investasi di sektor pendidikan harus dilihat sebagai upaya yang akan memberikan keuntungan di masa depan.
Kedua ceramah tersebut memberikan perspektif yang berbeda namun saling melengkapi dalam konteks pembangunan nasional. Ganjar Pranowo menekankan pada kemandirian daerah dan pemerataan ekonomi, sementara Anies Baswedan fokus pada pentingnya kualitas pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Kedua tokoh tersebut, meskipun berbeda latar belakang dan pandangan politik, sepakat akan pentingnya peran pendidikan dan kepemimpinan yang efektif dalam memajukan Indonesia.
Acara Ramadhan Public Lecture di UGM ini menunjukkan komitmen kampus untuk menjadi ruang diskusi publik yang inklusif, memberikan platform bagi tokoh-tokoh nasional untuk berbagi visi dan wawasan kepada generasi muda. Kehadiran Anies dan Ganjar juga mencerminkan dinamika politik dan intelektual di Indonesia, menunjukkan pentingnya peran perguruan tinggi dalam membangun dialog dan pemahaman yang lebih luas di masyarakat.