Melawan 'Post-Vacation Blues': Strategi Mengatasi Kegalauan Pasca Libur Lebaran
Melawan 'Post-Vacation Blues': Strategi Mengatasi Kegalauan Pasca Libur Lebaran
Euforia libur Lebaran telah usai, namun bagi sebagian orang, kembalinya rutinitas justru memicu perasaan melankolis yang dikenal sebagai post-vacation blues. Kondisi ini ditandai dengan rasa sedih, kecewa, bahkan enggan menghadapi realita pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Lantas, bagaimana cara efektif mengatasi perasaan tidak menyenangkan ini?
Psikolog klinis dewasa, Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., menjelaskan bahwa post-vacation blues bukanlah fenomena aneh. Perbedaan kontras antara suasana liburan yang menyenangkan dan tuntutan rutinitas yang seringkali monoton menjadi pemicu utama. "Liburan menawarkan kesenangan dan kebebasan, sementara rutinitas sehari-hari seringkali dipenuhi dengan tekanan dan tanggung jawab," ujarnya.
Mengenali Gejala Post-Vacation Blues
Beberapa gejala umum yang mengindikasikan seseorang mengalami post-vacation blues antara lain:
- Ketakutan Menghadapi Rutinitas: Kecemasan berlebihan saat memikirkan pekerjaan, tugas-tugas, atau interaksi sosial yang biasa dilakukan.
- Perasaan Sedih dan Gelisah: Munculnya perasaan murung, kehilangan minat, atau sulit menikmati hal-hal yang sebelumnya menyenangkan.
- Nostalgia Berlebihan: Terus menerus memikirkan dan merindukan momen-momen liburan, hingga mengganggu fokus dan konsentrasi.
- Penyesalan: Merasa menyesal karena liburan telah usai atau merasa tidak maksimal menikmati waktu libur.
Gejala-gejala ini, jika dibiarkan berlarut-larut, dapat memengaruhi produktivitas kerja, kualitas tidur, bahkan hubungan interpersonal. Namun, penting untuk diingat bahwa post-vacation blues bukanlah gangguan mental. Intensitas dan durasinya jauh berbeda dibandingkan depresi klinis. "Meskipun gejalanya mirip dengan depresi, post-vacation blues bersifat sementara dan dapat diatasi dengan strategi yang tepat," tegas Adelia.
Strategi Efektif Mengatasi Post-Vacation Blues
Alih-alih tenggelam dalam kesedihan, Adelia menyarankan beberapa langkah konkret untuk membantu meringankan post-vacation blues dan beradaptasi kembali dengan rutinitas:
- Rencanakan Sesuatu yang Menyenangkan: Jadwalkan kegiatan yang Anda nikmati, seperti bertemu teman, menonton film, atau mencoba hobi baru. Ini membantu mengalihkan perhatian dari perasaan negatif dan menciptakan antisipasi positif.
- Buat Jeda Singkat di Tengah Rutinitas: Sisihkan waktu sejenak untuk bersantai, meditasi, atau melakukan aktivitas ringan yang menenangkan pikiran. Bahkan 15-30 menit istirahat dapat memberikan efek yang signifikan.
- Fokus pada Hal-Hal Positif dalam Rutinitas: Identifikasi aspek-aspek positif dari pekerjaan atau aktivitas sehari-hari Anda. Mungkin ada rekan kerja yang menyenangkan, proyek menarik, atau keterampilan baru yang bisa dipelajari.
- Jaga Kesehatan Fisik: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga secara teratur. Kesehatan fisik yang baik berkontribusi pada kesehatan mental yang stabil.
- Rencanakan Liburan Berikutnya: Meskipun masih jauh, merencanakan liburan berikutnya dapat memberikan motivasi dan harapan. Proses perencanaan itu sendiri bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan.
Post-vacation blues adalah pengalaman umum yang dapat diatasi dengan kesadaran diri dan strategi yang tepat. Jika perasaan sedih dan kecewa terus berlanjut dan mengganggu aktivitas sehari-hari secara signifikan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor.