Kerja Sama Pemkot Surabaya dan Persebaya: Stadion Gelora Bung Tomo Bertransformasi Menjadi Pusat Wisata Olahraga

Kerja Sama Pemkot Surabaya dan Persebaya: Stadion Gelora Bung Tomo Bertransformasi Menjadi Pusat Wisata Olahraga

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memberikan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang akan diintegrasikan dengan museum Persebaya. Gagasan ini muncul dalam pertemuan antara Eri Cahyadi dan CEO Persebaya, Azrul Ananda, di Balai Kota Surabaya pada Rabu, 5 Maret 2025. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan strategis untuk menjadikan GBT tidak hanya sebagai venue pertandingan sepak bola, tetapi juga sebagai destinasi wisata olahraga yang menarik bagi warga Surabaya dan wisatawan domestik maupun mancanegara. Langkah ini selaras dengan komitmen Pemkot Surabaya untuk menjadikan Persebaya sebagai ikon kebanggaan Kota Pahlawan.

Eri Cahyadi menekankan pentingnya transformasi GBT sebagai bagian dari upaya memajukan Persebaya dan Kota Surabaya secara berkelanjutan. Ia menyatakan bahwa pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengelola GBT akan mempermudah kerja sama antara Pemkot Surabaya dan Persebaya dalam merealisasikan visi ini. Dengan adanya BUMD, proses pengelolaan dan pengembangan GBT akan lebih fleksibel dan efisien, tidak terikat oleh birokrasi yang rumit. Hal ini diyakini akan mempercepat proses revitalisasi stadion dan pengembangan fasilitas penunjang, termasuk museum Persebaya yang direncanakan.

Azrul Ananda, CEO Persebaya, menyampaikan usulan untuk mendirikan museum Persebaya di dalam area GBT. Museum tersebut akan memamerkan koleksi berharga Persebaya, mulai dari trofi, memorabilia, hingga artefak bersejarah sejak era kolonial. Koleksi tersebut akan memberikan pengalaman edukatif dan menarik bagi pengunjung, sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi GBT setiap hari, bukan hanya saat pertandingan.

Eri Cahyadi menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh proyek ini. Ia menekankan pentingnya revitalisasi seluruh fasilitas stadion agar GBT dapat mencerminkan identitas Persebaya dan standar internasional. "Ruang ganti pemain harus didesain sekelas klub-klub Eropa ternama, menampilkan identitas klub dengan kuat," ujar Eri Cahyadi. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkot Surabaya untuk mendukung pengembangan infrastruktur yang berstandar tinggi untuk Persebaya.

Selain museum, pengembangan GBT juga mencakup peningkatan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Pemkot Surabaya dan Persebaya akan berkolaborasi untuk memastikan GBT menjadi stadion yang modern, nyaman, dan aman bagi pemain, ofisial, dan penonton. Kolaborasi ini diharapkan akan menghasilkan stadion yang tidak hanya representatif untuk Persebaya, tetapi juga menjadi kebanggaan warga Surabaya.

Pertemuan tersebut juga membahas berbagai isu lain terkait Persebaya, baik untuk musim kompetisi saat ini maupun rencana jangka panjang. Eri Cahyadi juga mengakui adanya antusiasme tinggi dari Bonek (suporter Persebaya) terhadap rencana pengembangan GBT, yang terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dia terima melalui media sosial. Dukungan penuh dari Pemkot Surabaya diharapkan dapat mewujudkan GBT sebagai rumah sejati bagi Persebaya dan meningkatkan prestasi klub tersebut.

Langkah selanjutnya adalah penyusunan rencana kerja yang detail dan komprehensif. Pemkot Surabaya dan Persebaya akan segera melakukan kajian dan perencanaan yang matang untuk memastikan terwujudnya transformasi GBT menjadi pusat wisata olahraga yang berkualitas dan berkelanjutan. Proyek ini diyakini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan Persebaya, perekonomian lokal, dan citra Kota Surabaya di kancah nasional maupun internasional.

Rencana Pengembangan GBT meliputi:

  • Pendirian Museum Persebaya
  • Peningkatan Fasilitas Stadion (ruang ganti, area penonton, dll.)
  • Pengembangan Infrastruktur Penunjang Wisata
  • Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Pengunjung