Kemacetan di Jalan Kapten Muslihat Bogor: Warga Desak Realisasi Janji Pengurangan Angkot
Jalan Kapten Muslihat Bogor Terjebak Macet, Janji Kampanye Jadi Sorotan
Kemacetan kronis di Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor, kembali menjadi sorotan tajam warga. Angkutan kota (angkot) yang kerap berhenti sembarangan untuk ngetem, dituding menjadi biang keladi utama kemacetan yang mengular setiap harinya.
Kondisi ini memicu kekecewaan warga yang kemudian menagih janji kampanye Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin. Keduanya, saat kampanye, berjanji akan melakukan penataan transportasi, termasuk mengurangi jumlah angkot yang beroperasi di Kota Bogor. Janji ini dianggap sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan yang semakin parah.
Ahmad Salim (29), seorang warga Bogor, mengungkapkan kekesalannya. Ia berharap janji pengurangan angkot segera direalisasikan agar kemacetan dapat teratasi secara efektif. "Katanya mau mengurangi angkot, ya harus dilaksanakan. Kalau tidak, macet terus, apalagi di sini (Kapten Muslihat)," ujarnya seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Respon Pemerintah Kota Bogor
Menanggapi keluhan warga, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, menegaskan bahwa program pengurangan angkot memang telah direncanakan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga akan memperhatikan nasib para sopir angkot yang terdampak program ini, termasuk memberikan pelatihan dan mencari peluang pekerjaan baru.
"Ini (pengurangan angkot) program yang akan dijalankan," kata Jenal Mutaqin.
Jenal Mutaqin juga menambahkan, ke depan akan ada penghapusan angkot di jalur-jalur padat, termasuk Jalan Kapten Muslihat. Sebagai gantinya, Pemkot Bogor berencana menyediakan transportasi massal yang lebih terintegrasi dan efisien.
"Termasuk uji coba jalur tersebut tanpa angkot nantinya. Diganti dengan transportasi massal. Akan dibahas dulu bersama Pak Wali," ujarnya.
Janji Kampanye dan Program Penataan Transportasi
Saat kampanye Pemilihan Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin pernah memaparkan konsep penataan transportasi yang meliputi rerouting dan konversi angkot dengan skema 3:1. Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif yang telah dirintis oleh mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya.
"Artinya rerouting tetap berjalan. Konversi 3:1 kemarin yang eksisting pun masih berjalan, yakni Biskita. Animo warga masih merasakan manfaatnya dan itu harus dilanjutkan," kata Jenal Mutaqin.
Namun, Jenal mengakui bahwa pelaksanaan program ini membutuhkan anggaran yang besar. Pemkot Bogor akan berupaya mencari sumber pendanaan baik dari APBD maupun APBN untuk merealisasikan program ini.
Solusi yang Diharapkan Warga
Warga berharap Pemkot Bogor segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kemacetan di Jalan Kapten Muslihat. Realisasi janji kampanye pengurangan angkot dan penyediaan transportasi massal yang memadai menjadi harapan utama warga untuk mewujudkan lalu lintas yang lancar dan nyaman di Kota Bogor. Program ini diharapkan tidak hanya mengurangi kemacetan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warga dan mendukung pembangunan ekonomi Kota Bogor.
Rencana Pemkot Bogor:
- Pengurangan jumlah angkot secara bertahap
- Rerouting jalur angkot
- Konversi angkot dengan skema 3:1
- Penyediaan transportasi massal sebagai pengganti angkot
- Pelatihan dan bantuan untuk sopir angkot yang terdampak
- Penghapusan angkot di jalur-jalur padat