Arus Balik Lebaran: Pantura Cirebon dan Nagreg Macet Parah, Contraflow Diberlakukan
Arus Balik Lebaran: Pantura Cirebon dan Nagreg Macet Parah, Contraflow Diberlakukan
Arus balik Lebaran 2025 menyebabkan kepadatan lalu lintas yang signifikan di berbagai jalur di Jawa Barat, terutama di Jalur Pantura Cirebon dan Jalur Nagreg. Kondisi ini memaksa pihak kepolisian untuk memberlakukan sejumlah rekayasa lalu lintas guna mengurai kemacetan.
Pantura Cirebon Lumpuh Akibat One Way di Tol
Kemacetan parah terjadi di Jalur Pantura Cirebon sebagai dampak dari sistem one way yang diterapkan di jalan tol. Kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dialihkan ke Jalur Pantura, mengakibatkan antrean panjang hingga mencapai tiga kilometer. Volume kendaraan yang membeludak di jalur arteri ini tidak hanya disebabkan oleh arus balik, tetapi juga karena bercampurnya lalu lintas pemudik dengan aktivitas masyarakat lokal. Hal ini menyebabkan kemacetan semakin parah di titik-titik tertentu di sepanjang Jalur Pantura Cirebon.
Nagreg Padat, Contraflow Diterapkan
Situasi serupa juga terjadi di Jalur Nagreg. Kepadatan arus balik dari arah timur menuju Bandung memaksa kepolisian untuk menerapkan skema contraflow di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung. Pantauan pada pukul 20.30 WIB menunjukkan bahwa kepadatan lalu lintas sudah terasa mulai dari Jalan Lingkar Nagreg, terowongan Nagreg, hingga Jalan Lingkar Barat Nagreg. Kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, harus bergerak perlahan karena padatnya volume kendaraan. Mayoritas pemudik yang melintas di jalur ini berasal dari luar Bandung dan bertujuan menuju Jakarta.
Detail Kondisi Lalu Lintas:
- Pantura Cirebon: Kemacetan 3 kilometer akibat pengalihan arus dari tol dan aktivitas lokal.
- Jalur Nagreg: Kepadatan mulai dari Lingkar Nagreg hingga Lingkar Barat Nagreg, contraflow diberlakukan.
Kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga puncak arus balik selesai. Pihak kepolisian mengimbau para pemudik untuk selalu berhati-hati, mematuhi rambu lalu lintas, dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Pemudik juga disarankan untuk memantau kondisi lalu lintas terkini sebelum melakukan perjalanan agar dapat memilih jalur alternatif yang lebih lancar. Update informasi terkait rekayasa lalu lintas dan kondisi jalan dapat diakses melalui aplikasi peta digital dan media sosial resmi kepolisian.