Wae Rebo, Desa Wisata Negeri di Atas Awan, Kembali Dibuka untuk Publik

Wae Rebo Kembali Membuka Pintu untuk Wisatawan

Setelah hampir dua bulan tertunda akibat cuaca buruk yang ekstrem, desa wisata Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menyambut wisatawan. Pembukaan resmi dilakukan pada Senin, 10 Maret 2025, menandai berakhirnya masa penutupan yang berdampak signifikan pada sektor pariwisata lokal. Wakil Ketua Lembaga Pelestarian Budaya Wae Rebo (LPBW), Benyamin Semandu, menjelaskan bahwa periode penutupan dimanfaatkan untuk melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur, pemulihan lingkungan, dan evaluasi menyeluruh terhadap 18 tahun perjalanan industri pariwisata Wae Rebo. Proses reaktivasi ini juga mencakup sosialisasi intensif kepada masyarakat sekitar, khususnya para petani, agar dampak penutupan di masa mendatang dapat diminimalisir.

Langkah ini merupakan upaya strategis untuk menjaga keberlanjutan pariwisata di Wae Rebo, sekaligus memastikan kesejahteraan masyarakat lokal tetap terjaga. Sosialisasi yang dilakukan menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara aktivitas pariwisata dengan aktivitas utama masyarakat sebagai petani. Hal ini penting agar jika terjadi penutupan kembali di masa depan, dampaknya terhadap perekonomian masyarakat tidak terlalu signifikan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pihak pengelola untuk menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan di Wae Rebo.

Apresiasi dan Harapan untuk Pariwisata Wae Rebo

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai, Aloisius Jebarut, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wae Rebo atas kerja keras dan dedikasi mereka dalam menjaga kelestarian desa wisata ini. Ia juga menyampaikan harapan agar pembukaan kembali Wae Rebo dapat kembali menghidupkan sektor pariwisata di Manggarai dan sekitarnya. Dengan dibukanya kembali akses pariwisata, diharapkan wisatawan yang telah menunda rencana kunjungannya dapat segera merencanakan kembali perjalanan mereka dan menikmati keindahan Wae Rebo. Pembukaan kembali ini merupakan kabar baik bagi industri pariwisata NTT, khususnya bagi Kabupaten Manggarai yang telah merasakan dampak positif dari kunjungan wisatawan ke Wae Rebo.

Wae Rebo: Negeri di Atas Awan yang Menawan

Terletak di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl), Wae Rebo menawarkan pesona alam yang luar biasa. Keindahannya telah diakui secara internasional, dibuktikan dengan penghargaan ASEAN Tourism Forum 2023 yang diraih desa wisata ini. Keunikan arsitektur rumah adat Mbaru Niang, serta pemandangan alam yang memesona, menjadikan Wae Rebo sebagai destinasi wisata yang sangat diminati baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Meskipun akses menuju Wae Rebo cukup menantang, keindahannya yang luar biasa tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi para petualang dan pencinta alam.

Berdasarkan data tahun 2024, Kabupaten Manggarai telah menerima kunjungan sebanyak 17.474 wisatawan, dengan Wae Rebo sebagai destinasi yang paling banyak dikunjungi. Hal ini menunjukkan potensi besar Wae Rebo sebagai penggerak perekonomian lokal dan destinasi wisata unggulan di NTT. Dengan dibukanya kembali akses ke Wae Rebo, diharapkan jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat, sehingga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat. Keberhasilan Wae Rebo dalam mengelola pariwisata secara berkelanjutan patut dijadikan contoh bagi desa-desa wisata lainnya di Indonesia.

Catatan: Angka kunjungan wisatawan tahun 2024 merupakan data tambahan yang membantu pembaca memahami popularitas Wae Rebo sebelum penutupan sementara.