Menjalin Ukhuwah Islamiyah: Telaah Ayat Al-Qur'an tentang Urgensi Silaturahmi

Merajut Harmoni: Makna Mendalam Silaturahmi dalam Perspektif Al-Qur'an

Silaturahmi, sebuah amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, bukan sekadar tradisi sosial, melainkan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang. Al-Qur'an, sebagai pedoman utama umat Islam, memberikan penegasan yang kuat tentang urgensi menjalin dan memelihara tali silaturahmi antar sesama.

Secara etimologis, silaturahmi berasal dari dua kata, yaitu shilat yang berarti hubungan atau menyambung, dan rahim yang berarti kasih sayang. Dengan demikian, silaturahmi dapat diartikan sebagai upaya menyambung dan mempererat hubungan kasih sayang antar sesama manusia, khususnya antar kerabat dan keluarga. Lebih dari itu, silaturahmi dapat mengundang keberkahan dalam hidup dan membuka pintu rezeki yang tak terduga.

Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah SWT berfirman tentang kemuliaan silaturahmi, yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Daud:

"Siapa yang menyambung silaturahmi, maka akan Aku sambung rahmat-Ku untuknya. Siapa yang memutuskan silaturahmi, maka Aku putuskan pula rahmat-Ku untuknya."

Hadits ini menegaskan bahwa Allah SWT sangat menghargai hamba-Nya yang senantiasa menjaga tali silaturahmi. Sebaliknya, Allah SWT akan menjauhkan rahmat-Nya dari orang-orang yang memutuskan tali persaudaraan.

Rasulullah SAW juga memberikan penekanan khusus terhadap makna silaturahmi yang sebenarnya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, beliau bersabda:

"(Hakikat) orang yang menyambung silaturahmi itu bukan orang yang membalas kebaikan (dengan kebaikan). Akan tetapi ia yang apabila silaturahminya terputus, bergegas menyambungnya."

Hadits ini menjelaskan bahwa silaturahmi yang sejati bukanlah sekadar membalas kunjungan atau kebaikan dari orang lain. Lebih dari itu, silaturahmi adalah inisiatif untuk memperbaiki hubungan yang terputus, meskipun pihak lain mungkin tidak memberikan respons yang sama. Bahkan dalam riwayat lain, Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Kekerabatan itu berada di arsy, ia berkata, 'siapa yang menyambungku niscaya Allah akan menyambungkan kepadanya (kebaikan), dan siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus darinya (kebaikan)." (HR Bukhari dan Muslim).

Ayat-Ayat Al-Qur'an yang Menggarisbawahi Pentingnya Silaturahmi

Al-Qur'an secara eksplisit menyebutkan pentingnya silaturahmi dalam beberapa ayat. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Surah An Nahl Ayat 90: Ayat ini memerintahkan umat Islam untuk berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat dekat. Ini adalah implementasi nyata dari silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari.

    ۞ إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُ بِٱلْعَدْلِ وَٱلْإِحْسَٰنِ وَإِيتَآئِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ وَٱلْبَغْىِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."

  • Surah An Nisa Ayat 36: Ayat ini menekankan pentingnya berbuat baik kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat dan jauh, teman sejawat, dan orang-orang yang membutuhkan. Perintah ini mencakup berbagai aspek silaturahmi dalam lingkup yang lebih luas.

    وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."

  • Surah Al Anfal Ayat 1: Ayat ini menyerukan kepada orang-orang beriman untuk bertakwa kepada Allah SWT dan memperbaiki hubungan di antara sesama. Ini merupakan landasan penting dalam membangun persaudaraan yang kokoh.

    يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَنْفَالِۗ قُلِ الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: 'Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul. Oleh sebab itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman."

  • Surah An Nisa Ayat 1: Ayat ini mengingatkan manusia untuk bertakwa kepada Allah SWT yang telah menciptakan manusia dari satu jiwa dan memelihara hubungan kekeluargaan.

    يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا Artinya: "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu."

  • Surah Al Hujurat Ayat 10: Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang mukmin adalah bersaudara dan harus saling mendamaikan jika terjadi perselisihan.

    إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْتُرْحَمُونَ Artinya: "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat."

  • Surah Asy Syura Ayat 23: Ayat ini menjelaskan bahwa kasih sayang dalam kekeluargaan adalah imbalan yang diharapkan atas seruan kebaikan.

    ذٰلِكَ الَّذِيْ يُبَشِّرُ اللّٰهُ عِبَادَهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِۗ قُلْ لَّآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًا اِلَّا الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبٰىۗ وَمَنْ يَّقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهٗ فِيْهَا حُسْنًا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ Artinya: "Itulah (karunia) yang diberitahukan Allah untuk menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Katakanlah (Muhammad), 'Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.' Dan barang siapa mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."

  • Surah Muhammad Ayat 22-23: Ayat ini memperingatkan tentang bahaya membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan, yang dapat menyebabkan laknat Allah SWT.

    فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ ﴿۲۲﴾ أُوْلَبِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَرَهُمْ ﴿۲۳﴾ Artinya: "Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka, dan dibutakan-Nya penglihatan mereka."

Ayat-ayat Al-Qur'an ini secara jelas menggarisbawahi pentingnya silaturahmi dalam Islam. Dengan menjalin dan memelihara hubungan baik dengan keluarga, kerabat, dan sesama muslim, kita tidak hanya menjalankan perintah Allah SWT, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan penuh berkah.