Spekulasi Mengemuka: Mark Zuckerberg Akuisisi Rumah Mewah di Washington DC, Lobbying ke Trump?
Akuisisi Properti Mewah Zuckerberg di Washington DC Picu Tanda Tanya
Sebuah transaksi properti mewah baru-baru ini menggemparkan dunia bisnis dan politik di Washington DC. Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Meta, dikabarkan telah mengakuisisi sebuah rumah mewah di ibu kota Amerika Serikat tersebut dengan nilai mencapai US$23 juta atau setara dengan Rp384 miliar. Pembelian properti yang dilakukan secara diam-diam ini, sontak memicu berbagai spekulasi, terutama terkait motif di balik langkah strategis Zuckerberg.
Rumah yang berlokasi strategis tersebut, dengan luas mencapai 1.393 meter persegi, menawarkan fasilitas mewah yang meliputi:
- Lima kamar tidur yang luas.
- Tujuh kamar mandi lengkap dan satu kamar mandi tambahan.
- Desain interior mewah dan elegan.
Keberadaan properti ini di Washington DC menimbulkan pertanyaan, mengingat kantor pusat Meta berlokasi di California. Hal ini memunculkan dugaan bahwa Zuckerberg berencana untuk meningkatkan kehadirannya di pusat pemerintahan AS, terutama menjelang sidang kasus antimonopoli yang dihadapi Meta oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC) yang dijadwalkan pada 14 April.
Dugaan Pendekatan ke Donald Trump dan Implikasi Kasus Antimonopoli
Salah satu spekulasi yang mengemuka adalah upaya Zuckerberg untuk mendekati mantan Presiden Donald Trump. Pembelian rumah ini terjadi hanya beberapa minggu sebelum kunjungan Zuckerberg ke Gedung Putih, di mana ia diperkirakan membahas kasus antimonopoli yang dapat berdampak signifikan pada masa depan Meta. Dukungan dari Trump, yang dikenal memiliki pengaruh besar dalam dunia politik AS, dianggap krusial bagi Meta untuk mempertahankan kendali atas platform media sosialnya, termasuk WhatsApp dan Instagram.
Hubungan Zuckerberg dengan Trump sebenarnya telah terjalin sejak lama. Ia bahkan menghadiri pelantikan Trump sebagai presiden. Kedekatan ini semakin memperkuat dugaan adanya lobi-lobi politik di balik akuisisi properti di Washington DC.
Jarak properti yang hanya 2 mil dari Gedung Putih semakin memperkuat kecurigaan publik. Namun, pihak Meta memberikan tanggapan terkait isu ini. Meskipun membenarkan adanya pembelian properti di Washington DC oleh keluarga Zuckerberg, Meta menolak untuk mengonfirmasi lokasi spesifiknya. Perwakilan Meta menyatakan bahwa pembelian ini dilakukan untuk memungkinkan Zuckerberg menghabiskan lebih banyak waktu di Washington DC, di mana Meta terus berupaya menangani isu-isu kebijakan terkait dengan kepemimpinan teknologi Amerika.
Terlepas dari motif sebenarnya, akuisisi properti mewah oleh Mark Zuckerberg di Washington DC telah menjadi sorotan publik dan memicu perdebatan tentang pengaruh perusahaan teknologi dalam dunia politik. Pembelian ini secara tidak langsung menggambarkan betapa pentingnya peran Washington DC dalam konstelasi bisnis dan politik di Amerika Serikat. Keberadaan properti ini di Washington DC juga mengindikasikan keseriusan Meta dalam menghadapi tantangan regulasi yang semakin kompleks di era digital saat ini. Saat ini properti tersebut tidak dapat diakses atau dilihat dari Google Maps karena sudah diburamkan.