Tips Hemat BBM: Hindari Kebiasaan Ini Saat Mengemudi Mobil Matik di Tengah Kemacetan
markdown Kemacetan lalu lintas menjadi momok bagi para pengemudi, terutama di kota-kota besar. Selain memakan waktu dan menguras tenaga, kemacetan juga dapat membuat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan menjadi lebih boros. Hal ini terutama berlaku bagi mobil dengan transmisi otomatis atau matik. Tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan pengemudi mobil matik saat terjebak macet yang justru membuat konsumsi BBM membengkak.
Mengapa Mobil Matik Lebih Boros BBM Saat Macet?
Salah satu faktor utama adalah cara pengoperasian transmisi matik yang kurang tepat. Ketika mobil berhenti dalam kemacetan, banyak pengemudi yang cenderung membiarkan tuas transmisi tetap berada di posisi Drive (D) sambil menahan pedal rem. Kebiasaan ini ternyata memberikan beban tambahan pada mesin. Meskipun transmisi matik dilengkapi dengan torque converter yang berfungsi sebagai pemutus putaran mesin, namun sebagian putaran mesin tetap diteruskan ke gearbox. Akibatnya, mesin harus bekerja lebih keras untuk menahan laju kendaraan yang sebenarnya ingin bergerak maju. Kondisi ini memicu sistem idle up untuk meningkatkan putaran mesin, yang berujung pada konsumsi BBM yang lebih tinggi.
Kebiasaan yang Membuat Boros BBM
Menurut Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, membiarkan tuas transmisi di posisi D saat berhenti sama dengan membuang-buang BBM secara percuma. "BBM yang terbakar lebih banyak ini terbuang sia-sia, seharusnya bisa menambah jarak tempuh kendaraan," ujarnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Muchlis, pemilik bengkel spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo. Ia menjelaskan bahwa posisi D saat mobil berhenti sama saja dengan memberi beban kepada mesin, sehingga sistem akan secara otomatis menambah putaran mesin.
Solusi Hemat BBM Saat Macet
Lalu, bagaimana cara mengemudi mobil matik yang benar saat macet agar konsumsi BBM tetap efisien? Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Pindahkan Tuas Transmisi ke Posisi Netral (N) atau Parkir (P) saat Berhenti Lama: Ketika mobil berhenti lebih dari beberapa detik, segera pindahkan tuas transmisi ke posisi N atau P. Hal ini akan melepaskan beban pada mesin dan mengurangi konsumsi BBM. Namun, pastikan Anda menginjak pedal rem atau mengaktifkan rem parkir untuk mencegah mobil bergerak.
- Hindari Stop and Go yang Tidak Perlu: Jika memungkinkan, jaga jarak aman dengan kendaraan di depan agar Anda tidak perlu melakukan pengereman dan akselerasi secara berulang-ulang. Hindari kebiasaan stop and go yang tidak perlu, karena setiap kali Anda menekan pedal gas, mesin akan mengkonsumsi lebih banyak BBM.
- Perhatikan Kondisi Kendaraan: Pastikan kondisi mesin dan komponen lainnya dalam keadaan prima. Lakukan servis berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Filter udara yang kotor, busi yang aus, atau tekanan ban yang kurang ideal dapat mempengaruhi efisiensi bahan bakar.
- Manfaatkan Fitur Eco Mode (Jika Ada): Beberapa mobil matik modern dilengkapi dengan fitur Eco Mode yang dirancang untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar. Aktifkan fitur ini saat berkendara dalam kondisi lalu lintas yang padat.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat mengurangi konsumsi BBM mobil matik Anda saat terjebak kemacetan. Selain menghemat pengeluaran, Anda juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi gas buang kendaraan.
Berikut adalah daftar pengecekan mobil matic yang wajib diperhatikan:
- Cek Kondisi Oli Transmisi: Pastikan oli transmisi dalam kondisi baik dan tidak kotor. Ganti oli transmisi secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
- Periksa Kondisi Filter Transmisi: Filter transmisi berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk ke dalam sistem transmisi. Jika filter kotor, aliran oli akan terhambat dan dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi.
- Cek Kondisi Selang dan Konektor Transmisi: Pastikan tidak ada kebocoran pada selang dan konektor transmisi.
- Periksa Kondisi Mounting Transmisi: Mounting transmisi berfungsi untuk menahan getaran mesin dan transmisi. Jika mounting rusak, getaran akan terasa lebih kuat dan dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya.