TNI AD Membuka Pintu Rekrutmen Tamtama dan Bintara PK Gelombang II Tahun 2025: Persyaratan dan Jadwal Lengkap
TNI AD Umumkan Penerimaan Tamtama dan Bintara PK Gelombang II Tahun 2025
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik bangsa untuk bergabung melalui program rekrutmen Tamtama dan Bintara Prajurit Karier (PK) Gelombang II Tahun 2025. Program ini menjadi jalur bagi generasi muda untuk mengabdikan diri kepada negara dan bangsa melalui dunia militer.
Proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui situs resmi rekrutmen TNI AD, https://ad.rekrutmen-tni.mil.id/. Calon peserta diharapkan mempersiapkan diri dengan seksama dan memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan.
Persyaratan Umum dan Khusus
Secara umum, persyaratan meliputi status Warga Negara Indonesia (WNI), beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia kepada NKRI, serta tidak memiliki catatan kriminal. Usia pelamar minimal 17 tahun 9 bulan dan maksimal 22 tahun pada saat pembukaan pendidikan pertama.
Persyaratan Tamtama AD:
- Pria.
- Bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI.
- Ijazah minimal SMA/MA/SMK/sederajat (terakreditasi), termasuk Paket C.
- Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan dan 2 tahun setelahnya.
- Tinggi badan minimal 160 cm dengan berat badan proporsional.
- Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun.
- Bersedia membayar ganti rugi jika mengundurkan diri.
- Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
- Lulus pemeriksaan/pengujian yang meliputi administrasi, kesehatan, jasmani, litpers, dan psikologi.
Persyaratan Bintara AD:
- Pria.
- Bukan anggota/mantan prajurit TNI/Polri atau PNS TNI.
- Ijazah minimal SMA/MA/SMK/sederajat (terakreditasi), termasuk Paket C.
- Memenuhi persyaratan nilai rata-rata rapor (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika) sesuai tahun kelulusan: Lulusan 2020 (minimal 68), Lulusan 2021-2022 (minimal 70), Lulusan 2023-2025 (minimal 75).
- Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan dan 2 tahun setelahnya.
- Tinggi badan minimal 163 cm dengan berat badan proporsional.
- Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun.
- Bersedia membayar ganti rugi jika mengundurkan diri.
- Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
- Lulus pemeriksaan/pengujian yang meliputi administrasi, kesehatan, jasmani, litpers, dan psikologi.
Syarat Tambahan dan Prestasi
Calon peserta juga harus mendapatkan persetujuan dari orang tua/wali dan tidak melakukan intervensi selama proses penerimaan. Ijazah dari luar negeri harus disahkan oleh kementerian terkait. Selain itu, peserta tidak boleh bertato/bekas tato, bertindik/bekas tindik (kecuali karena adat), dan wajib mematuhi peraturan bebas KKN. Kepemilikan BPJS atau KIS aktif juga menjadi syarat.
Sertifikat/piagam/surat keterangan prestasi minimal tingkat nasional (juara 1, 2, dan 3) akan menjadi nilai tambah dalam seleksi.
Jadwal Seleksi
Tamtama AD:
- Pendaftaran online: Hingga 13 Juli 2025
- Validasi/daftar ulang: 1-20 Juli 2025
- Rik/Uji tingkat Panitia Daerah (Panda): 14 Juli-1 Agustus 2025
- Rik/Uji tingkat Sub Panitia Pusat (Panpus): 2-24 Agustus 2025
- Pembukaan Pendidikan Pertama PK TNI AD Gelombang II: 27 Agustus 2025
Bintara AD:
- Pendaftaran online: Hingga 1 Juni 2025
- Validasi/daftar ulang: 20 Mei-13 Juni 2025
- Rik/Uji tingkat Panitia Daerah (Panda): 2-25 Juni 2025
- Rik/Uji tingkat Sub Panitia Pusat (Panpus): 26 Juni-11 Juli 2025
- Pembukaan Pendidikan Pertama PK TNI AD Gelombang II: 14 Juli 2025
Ikatan Dinas dan Konsekuensi
Program PK TNI AD memiliki ikatan dinas pertama selama 5-10 tahun. Jika peserta mengundurkan diri selama proses seleksi atau pendidikan, mereka wajib membayar ganti rugi sebesar 10 kali lipat biaya yang telah dikeluarkan negara.
Bagi para pemuda Indonesia yang berminat mengabdikan diri kepada negara melalui TNI AD, segera persiapkan diri dan daftarkan diri secara online. Manfaatkan waktu yang ada untuk melengkapi semua persyaratan yang dibutuhkan. Ini adalah kesempatan emas untuk menjadi bagian dari garda terdepan penjaga kedaulatan NKRI.