Devil May Cry: Adaptasi Anime Kontroversial Karya Adi Shankar dan Studio Mir yang Mengguncang Netflix

Devil May Cry: Adaptasi Anime Kontroversial Karya Adi Shankar dan Studio Mir yang Mengguncang Netflix

Netflix kembali menghadirkan kejutan bagi para penggemar anime dengan merilis serial animasi Devil May Cry. Sejak penayangan perdananya pada 3 April, anime yang terdiri dari 8 episode ini langsung mencuri perhatian dan menduduki peringkat teratas dalam daftar tontonan populer. Namun, di balik popularitasnya, Devil May Cry menyimpan sejumlah fakta menarik dan kontroversi yang menjadikannya tontonan yang diperuntukkan khusus bagi penonton dewasa.

Bukan Tontonan untuk Anak-Anak

Perlu ditekankan bahwa Devil May Cry bukanlah anime ramah anak. Serial ini mengandung unsur kekerasan yang intens, bahasa kasar, dan tema-tema dewasa yang tidak sesuai untuk penonton di bawah umur. Netflix memberikan rating 18+ untuk Devil May Cry, yang menjadi peringatan jelas bagi para orang tua agar tidak mengajak anak-anak atau remaja untuk menontonnya.

Kolaborasi Epik India-Korea

Devil May Cry merupakan hasil kolaborasi antara produser ternama Adi Shankar dan studio animasi Korea Selatan, Studio Mir. Adi Shankar, yang dikenal sebagai showrunner dan produser eksekutif serial sukses Castlevania, kembali menunjukkan sentuhan magisnya dalam Devil May Cry. Saat ini, ia juga tengah mengerjakan adaptasi serial Assassin's Creed dan PUBG.

Studio Mir, di sisi lain, telah membuktikan reputasinya sebagai studio animasi kelas dunia. Karya-karya mereka meliputi The Legend of Korra, Young Justice: Outsiders, Harley Quinn, dan adaptasi animasi webtoon Lookism.

Adaptasi dari Game Legendaris

Devil May Cry diadaptasi dari game populer dengan judul yang sama, yang dirilis oleh Capcom pada tahun 2001. Game bergenre urban fantasy action ini diciptakan oleh Hideki Kamiya, sosok di balik kesuksesan Resident Evil 2. Sejak peluncuran perdananya, Devil May Cry telah melahirkan sejumlah sekuel dan spin-off, termasuk Devil May Cry 2, Devil May Cry: Deadshot, Devil May Cry 3: Dante's Awakening, Devil May Cry: Two, dan Devil May Cry: Peak of Combat.

Johnny Yong Bosch: Dari Power Ranger ke Dante

Pengisi suara karakter utama Dante dalam Devil May Cry adalah Johnny Yong Bosch, aktor Amerika yang dikenal luas berkat perannya sebagai Power Ranger hitam. Kehadiran Bosch memberikan warna tersendiri pada karakter Dante dan menambah daya tarik bagi para penggemar.

Penantian Panjang Selama 7 Tahun

Pengumuman produksi Devil May Cry telah dilakukan sejak tahun 2018. Adi Shankar secara langsung mengonfirmasi bahwa Capcom sedang mengembangkan animasi ini untuk Netflix. Setelah penantian panjang selama 7 tahun, akhirnya 8 episode Devil May Cry resmi tayang di platform streaming tersebut. Respon terhadap anime ini pun sangat positif, dengan situs Rotten Tomatoes memberikan skor 92%.

Devil May Cry menawarkan pengalaman menonton yang intens, penuh aksi, dan memacu adrenalin. Namun, dengan rating 18+, anime ini ditujukan untuk penonton dewasa yang siap dengan konten kekerasan dan tema-tema gelap yang disajikannya.