Wali Kota Surabaya Ajak Warga Berkolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Wali Kota Surabaya Ajak Warga Berkolaborasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota yang sejahtera dan makmur. Beliau menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama harus menjadi landasan utama dalam pembangunan kota, sejalan dengan visi untuk menjadikan Surabaya sebagai 'baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur' – kota yang diberkahi dan penuh kesejahteraan. Hal ini disampaikan Eri Cahyadi saat berada di Gedung DPRD Surabaya pada Senin, 3 Maret 2025.
Eri Cahyadi mengakui adanya tantangan dalam upaya mengatasi permasalahan sosial seperti kemiskinan dan stunting. Beliau menyoroti kurangnya kontribusi nyata dari berbagai pihak, meskipun banyak yang menyatakan kepedulian terhadap isu-isu tersebut. "Seringkali kita mendengar seruan untuk mengatasi kemiskinan dan stunting," ujar Eri, "namun ketika diminta kontribusi nyata, banyak yang merasa berat dan menanyakan imbalan atas kontribusinya." Hal ini mencerminkan pentingnya kesadaran kolektif dalam membangun kota yang lebih baik.
Lebih lanjut, Wali Kota Eri Cahyadi juga menyayangkan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam bersedekah dan berbagi rezeki untuk kepentingan sosial. Meskipun hanya dalam jumlah kecil, seperti Rp 100.000 atau Rp 200.000 per bulan, banyak yang masih merasa keberatan untuk menyisihkan sebagian rezekinya. Kondisi ini, menurutnya, menghambat percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Oleh karena itu, Eri Cahyadi mengajak seluruh warga Surabaya untuk meningkatkan kepedulian dan kontribusi aktif dalam pembangunan kota. Amalan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama di kehidupan sehari-hari menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal tersebut. Beliau menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya telah menjalankan berbagai program pro-rakyat, termasuk:
- Pendidikan Gratis: Pendidikan gratis di tingkat SD dan SMP negeri, serta pemberian perlengkapan sekolah gratis untuk ratusan ribu pelajar dengan total anggaran Rp 2,5 triliun per tahun.
- Jaminan Kesehatan Semesta (UHC): Program UHC memungkinkan warga mendapatkan akses layanan kesehatan gratis dengan anggaran Rp 500 miliar.
- Beasiswa: Beasiswa untuk 25.000 pelajar SMA/SMK dan hampir 4.000 mahasiswa.
- Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni: Perbaikan 7.500 rumah tidak layak huni sejak tahun 2021.
Namun, Eri Cahyadi menegaskan bahwa Pemkot Surabaya tidak dapat bekerja sendiri. Kolaborasi dan gotong royong dari seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan untuk menyempurnakan program-program yang telah berjalan dan menciptakan dampak yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat Surabaya. Beliau menekankan pentingnya rasa saling peduli dan kerja sama yang nyata dalam membangun masa depan kota yang lebih baik.
Pernyataan Wali Kota Surabaya ini merupakan klarifikasi atas pemberitaan sebelumnya yang mengandung kesalahan interpretasi terkait ajakan untuk berpartisipasi dalam membantu keluarga prasejahtera. Perlu ditegaskan bahwa ajakan tersebut bukan merupakan bentuk pungutan wajib, melainkan ajakan untuk berbagi dan berkolaborasi dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.