Langkah Kemanusiaan: Dedi Mulyadi Selesaikan Utang Keluarga Almarhum Pencuri Ayam di Subang

Dedi Mulyadi Ulurkan Tangan untuk Keluarga Almarhum Taryana

Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menunjukkan sisi humanisnya dengan membantu melunasi utang keluarga Taryana, seorang pria yang meninggal dunia akibat dianiaya setelah tertangkap mencuri ayam di sebuah peternakan di Subang. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan upaya meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

Kisah pilu ini bermula ketika Taryana, warga Desa Sirap, Kecamatan Tanjungsiang, Subang, diketahui memiliki utang sebesar Rp30 juta kepada rentenir. Dana tersebut rencananya digunakan untuk membangun rumah. Tragisnya, Taryana justru meninggal dunia setelah dihakimi massa usai ketahuan mencuri ayam.

Kunjungan Dedi Mulyadi ke kediaman almarhum Taryana pada Jumat, 4 April 2025, membuka mata terhadap kondisi ekonomi keluarga tersebut. Tergerak oleh rasa iba, Dedi Mulyadi berinisiatif untuk melunasi seluruh utang keluarga Taryana. Selain itu, Dedi Mulyadi juga mempertemukan kedua belah pihak keluarga untuk mediasi.

Upaya Mediasi dan Perdamaian

Tidak hanya membantu secara finansial, Dedi Mulyadi juga berperan aktif dalam upaya mediasi antara keluarga Taryana dan keluarga para pelaku penganiayaan. Pertemuan yang berlangsung di kediaman Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang, menghasilkan kesepakatan damai. Kedua belah pihak saling memaafkan atas insiden tragis yang menimpa Taryana.

"Ibu harus ikhlas. Problemnya sudah saya ikut selesaikan. Problem utang, segala macam, justru ada hikmah di balik ini semua, walaupun hikmahnya lebih kecil dibanding peristiwanya," ujar Dedi Mulyadi.

Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk mencegah terjadinya konflik berkepanjangan dan menciptakan suasana yang kondusif bagi kedua keluarga. Dedi Mulyadi berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak.

Proses Hukum Tetap Berjalan

Kasus penganiayaan yang menyebabkan kematian Taryana saat ini sedang ditangani oleh Polres Subang. Delapan orang pekerja peternakan ayam yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut telah diamankan dan sedang menjalani proses hukum.

"Semua dilakukan karena emosi, karena kekhilafan, karena jumlah massa yang banyak. Pada akhirnya, satu orang meninggal karena melakukan pencurian," terang Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi berharap agar upaya saling memaafkan yang telah dilakukan dapat meringankan hukuman yang akan diterima oleh para pelaku. Ia juga menekankan pentingnya menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

"Tapi mudah-mudahan upaya saling memaafkan ini semakin meringankan. Apa yang dijalani, karena pengakuannya ada yang memukul satu kali, ada yang memukul pertama. Ya nanti biarkan hukum yang membuktikan," pungkasnya.

Upaya yang dilakukan Dedi Mulyadi ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Tindakan kemanusiaan ini diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi keluarga Taryana dan menjadi contoh bagi masyarakat luas untuk saling membantu dan memaafkan.