Banjir Bandang Lumpuhkan Lapas Cikarang: Evakuasi Darurat Warga Binaan dan Upaya Penanganan Bencana
Banjir Bandang Lumpuhkan Lapas Cikarang: Evakuasi Darurat Warga Binaan dan Upaya Penanganan Bencana
Luapan Kali CBL (Cikarang-Bekasi-Laut Jawa) yang terjadi pada Selasa malam, 4 Maret 2025, telah mengakibatkan bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Salah satu dampak terparah dari bencana ini adalah genangan air yang signifikan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cikarang, memaksa dilakukannya evakuasi darurat terhadap seluruh warga binaan.
Ketinggian air yang mencapai selutut orang dewasa di area depan lapas, bahkan menggenangi beberapa sel tahanan hingga setinggi mata kaki, menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan dan keamanan para narapidana. Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, langsung turun ke lokasi pada Selasa malam untuk melakukan pengecekan dan memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar warga binaan, termasuk layanan makan dan perawatan kesehatan. Langkah cepat ini diambil untuk mencegah potensi kerusuhan atau masalah kesehatan akibat kondisi darurat tersebut.
Dalam keterangan resminya pada Rabu, 5 Maret 2025, Dirjenpas Mashudi menjelaskan bahwa sebagai tindakan pencegahan, aliran listrik di Lapas Cikarang dan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Cikarang yang bersebelahan terpaksa dipadamkan untuk memastikan keselamatan warga binaan. Meskipun dalam kondisi yang menantang dengan penerangan minim, pelayanan dan perawatan terhadap narapidana tetap dimaksimalkan. Evakuasi warga binaan pun dilakukan secara terorganisir. Para narapidana dipindahkan ke lokasi yang lebih aman dan tinggi, termasuk pemindahan sementara narapidana wanita ke Lapas Perempuan Bandung.
Upaya penanganan banjir di Lapas Cikarang melibatkan kerja sama lintas sektor. Selain upaya penyedotan air yang dilakukan oleh pihak Lapas dengan bantuan alat berat dan perahu karet dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), koordinasi intensif juga dilakukan dengan pihak Kepolisian (Polres Metro Bekasi dan Polsek Cikarang), Brimob, dan PLN. Satu pleton personel kepolisian dan 10 personel Brimob dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan pengamanan. Perahu karet juga disediakan untuk membantu mobilitas dalam situasi darurat.
Kepala Lapas Kelas IIA Cikarang, Urip Dharma Yoga, dalam sebuah video yang beredar, melaporkan bahwa ketinggian air di beberapa titik di dalam lapas mencapai lebih dari satu meter. Meskipun dapur lapas masih terbebas dari genangan, genangan air di blok hunian narapidana menimbulkan kekhawatiran akan kondisi sanitasi dan kesehatan warga binaan. Kondisi yang kritis ini menuntut respon cepat dan terkoordinir dari berbagai pihak untuk memastikan keselamatan dan keamanan para narapidana serta pemulihan fasilitas Lapas Cikarang pascabanjir.
Proses evakuasi dan upaya penanganan banjir di Lapas Cikarang menjadi bukti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya koordinasi antar lembaga dalam menghadapi situasi darurat. Ke depannya, perlu evaluasi menyeluruh untuk memastikan sistem keamanan dan pencegahan bencana di lapas ditingkatkan untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. Semoga musibah ini segera teratasi dan para warga binaan dapat kembali ke kondisi normal dalam waktu dekat.