Tragedi Hotel Youtefa: Tiga Bersaudara Jadi Tersangka Pengeroyokan Brutal yang Mengakibatkan Korban Kehilangan Anggota Tubuh

Pengeroyokan di Hotel Youtefa: Tiga Kakak Beradik Ditangkap, Satu Korban Kehilangan Tangan

JAYAPURA, Papua – Aparat kepolisian dari Polsek Abepura dan Reskrim Polresta Jayapura Kota berhasil meringkus tiga pelaku yang terlibat dalam aksi pengeroyokan di Hotel Bunga Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura. Penangkapan dilakukan pada Jumat (4/4/2025) setelah serangkaian penyelidikan intensif.

Ketiga pelaku, yang ternyata adalah kakak beradik, masing-masing diidentifikasi sebagai IB (29), RB (27), dan IB (19). Mereka ditangkap di lokasi terpisah. IB dan RB diamankan saat tengah mencari pengobatan atas luka-luka yang diderita di Rumah Sakit Rameela, Koya Barat, Distrik Muara Tami. Sementara itu, IB yang lebih muda ditangkap di Kamkey, Distrik Abepura.

"Ketiga pelaku ini adalah saudara kandung. Pekerjaan mereka bervariasi, ada yang bekerja di sektor swasta dan ada pula yang tidak memiliki pekerjaan tetap," ungkap Komisaris Besar Polisi Victor Dean Mackbon, Kapolresta Jayapura Kota, dalam konferensi pers di Mapolsek Abepura, Sabtu (5/4/2025).

Terungkap pula bahwa dua dari pelaku, IB dan RB, memiliki catatan kriminal yang serius. "Dari hasil penyelidikan, IB dan RB adalah residivis yang pernah terlibat dalam kasus pembunuhan dan telah menjalani hukuman lima tahun penjara," tegas Victor.

Insiden pengeroyokan ini mengakibatkan seorang mahasiswa bernama Edi (27) mengalami luka parah. "Korban mengalami putus tangan kiri dan luka potong di lengan kanan akibat serangan brutal para pelaku," jelas Victor.

Kronologi kejadian bermula ketika Edi berusaha membantu sepupunya, Dedi (29), seorang karyawan Hotel Youtefa, yang menjadi sasaran pengeroyokan oleh ketiga pelaku. "Korban sempat mengambil parang dengan maksud mengancam para pelaku. Namun, salah satu pelaku berhasil merebut parang tersebut dan balik menyerang korban, menyebabkan luka mengerikan," lanjut Victor.

Saat ini, Edi tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua.

Adu Mulut Berujung Petaka

Komisaris Polisi Komarul Huda, Kapolsek Abepura, sebelumnya telah mengonfirmasi terjadinya pengeroyokan di Hotel Bunga Youtefa. Menurutnya, kejadian ini dipicu oleh adu mulut antara Dedi, karyawan hotel, dengan pelaku IB alias Nakamici.

"Adu mulut antara Dedi dan IB memicu eskalasi konflik. IB kemudian membawa teman-temannya ke hotel dan melakukan pengeroyokan," terang Komarul. "Edi, yang merupakan sepupu Dedi, terbangun dan berusaha membantu, namun justru menjadi korban serangan yang lebih brutal."

Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya konflik yang tidak terkendali dan pentingnya penyelesaian masalah secara damai. Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap motif sebenarnya di balik aksi pengeroyokan tersebut dan memastikan keadilan bagi korban.

Dampak dan Tindakan Selanjutnya

Insiden tragis ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat Jayapura. Luka fisik dan trauma psikologis yang dialami korban akan membutuhkan waktu pemulihan yang panjang. Pihak kepolisian memastikan akan mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

Rangkuman Poin Penting:

  • Tiga pelaku pengeroyokan di Hotel Youtefa adalah kakak beradik.
  • Dua pelaku merupakan residivis kasus pembunuhan.
  • Korban mengalami putus tangan kiri dan luka parah di lengan kanan.
  • Pemicu pengeroyokan adalah adu mulut antara karyawan hotel dan salah satu pelaku.
  • Polisi masih mendalami motif dan akan menindak tegas para pelaku.