Tekad Parimin: Memulung di Jakarta Demi Pendidikan Tinggi Anak
Perjuangan Seorang Pemulung: Mimpi Sarjana untuk Sang Buah Hati
Solo, Jawa Tengah - Di tengah hiruk pikuk Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, sebuah kisah inspiratif terungkap. Parimin (43), seorang pria asal Sukoharjo, Jawa Tengah, dengan mantap kembali ke Jakarta pada Sabtu (5/4/2025) pagi. Bukan untuk mengejar kemewahan, melainkan demi mewujudkan impian mulia: menyekolahkan kedua anaknya hingga meraih gelar sarjana.
Parimin dan keluarganya menjadi bagian dari program mudik balik gratis yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tiba di terminal sekitar pukul 08.30 WIB dengan membawa sejumlah tas besar berisi bekal dan harapan, Parimin menyempatkan diri berbagi cerita.
"Kurang lebih sudah sembilan hari saya di Sukoharjo, dari tanggal 28 Maret kemarin," ujarnya kepada awak media. Selama di kampung halaman, Parimin memanfaatkan waktu untuk berziarah ke makam leluhur dan bersilaturahmi dengan sanak saudara. "Kalau wisata, tidak sempat. Anak-anak saja kemarin yang jalan-jalan," imbuhnya.
Mudik memang menjadi tradisi yang tak pernah ia lewatkan, meskipun tidak selalu bisa melakukan perjalanan bersama seluruh anggota keluarga. "Rutin mudik, tapi kadang terpisah. Anak sendiri, tapi tujuannya sama," jelasnya.
Di balik kesederhanaannya, Parimin menyimpan tekad yang kuat. Ia kembali ke Jakarta untuk melanjutkan mata pencahariannya sebagai seorang pemulung barang bekas. Profesi yang mungkin dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, namun baginya adalah jembatan untuk menggapai cita-cita yang lebih tinggi.
"Nyari rongsokan. Target di Jakarta, ya menyekolahkan anak. Yang besar sudah semester enam jurusan Akuntansi," ungkap Parimin dengan nada penuh semangat. Anak sulungnya kini berusia 22 tahun, sementara anak bungsunya berumur 18 tahun. Ia berharap, kelak kedua anaknya dapat meraih pekerjaan yang lebih baik dan mengangkat derajat keluarga.
Kisah Parimin adalah potret perjuangan seorang ayah yang rela berkorban demi masa depan anak-anaknya. Di tengah keterbatasan ekonomi, ia tetap berjuang keras untuk memberikan pendidikan yang layak bagi mereka.
Program Mudik Balik Gratis Kemenhub
Pada hari yang sama, sebanyak 20 bus program balik gratis Kemenhub diberangkatkan dari Terminal Tipe A Tirtonadi Solo menuju Jakarta. Setiap bus mengangkut sekitar 50 penumpang. Kepala Kantor Terminal Tipe A Tirtonadi, Joko Umboro, menjelaskan bahwa terdapat dua program balik gratis yang beroperasi melalui terminal tersebut, yaitu yang diselenggarakan oleh Kemenhub dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Ada dua, kalau yang ini dari Kemenhub dan ada dari DKI Jakarta," jelas Joko. Ia menambahkan bahwa 20 bus yang disediakan oleh Kemenhub memiliki kapasitas 50 orang per bus dan diberangkatkan pada pukul 09.00 WIB.
"Besok (hari berikutnya) ada dari DKI. Kurang lebih ada 50 bus," lanjutnya. Joko juga menyebutkan bahwa sehari sebelumnya, sebanyak 80 sepeda motor milik pemudik telah diberangkatkan menggunakan dua truk, sebagai bagian dari fasilitas mudik balik gratis.
"Sudah terakhir kemarin. Karena harapannya, penumpang tiba di Jakarta, sepeda motor sudah siap digunakan sampai lokasi tujuan akhir," pungkasnya. Program mudik balik gratis ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang ingin kembali ke Jakarta setelah merayakan Idul Fitri di kampung halaman.