ASEAN Bersatu Hadapi Tarif AS: Malaysia Gagas Konsultasi Tingkat Tinggi

KUALA LUMPUR - Di tengah kekhawatiran global akan dampak kebijakan tarif yang diterapkan Amerika Serikat (AS), Malaysia, sebagai pemegang Keketuaan ASEAN saat ini, mengambil inisiatif proaktif untuk menyatukan negara-negara anggota dalam merespons tantangan ini. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, telah menjalin komunikasi intensif dengan para pemimpin negara-negara ASEAN untuk menggalang dukungan dan mencapai kesepakatan bersama terkait langkah-langkah yang akan diambil.

Anwar Ibrahim telah berbicara dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Tujuan utama dari serangkaian konsultasi ini adalah untuk merumuskan posisi ASEAN yang solid dan terpadu dalam menghadapi kebijakan tarif AS yang berpotensi merugikan stabilitas ekonomi kawasan.

"Kita harus memastikan bahwa prinsip keadilan dan kesetaraan dalam perdagangan internasional tetap ditegakkan," tegas Anwar Ibrahim dalam pernyataannya kepada media setelah melaksanakan shalat Jumat di Masjid Prima Saujana, Kajang. Ia menambahkan bahwa kebijakan tarif AS, meskipun dampaknya bervariasi di setiap negara anggota ASEAN, membutuhkan respons kolektif untuk melindungi kepentingan ekonomi kawasan secara keseluruhan.

Sebagai Menteri Keuangan, Anwar Ibrahim mengakui bahwa Malaysia juga merasakan dampak dari kebijakan tarif AS, meskipun tidak separah beberapa negara tetangga. Namun, ia menekankan pentingnya solidaritas ASEAN dalam menghadapi tantangan eksternal.

Kebijakan tarif AS yang diumumkan pada awal April 2025 lalu memang menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara ASEAN. Berdasarkan lembar fakta yang dirilis oleh Gedung Putih, tarif dasar sebesar 10 persen akan dikenakan pada semua negara mulai 5 April 2025. Selain itu, tarif timbal balik yang lebih tinggi akan diberlakukan mulai 9 April 2025 kepada negara-negara yang memiliki defisit perdagangan terbesar dengan AS.

Berikut adalah rincian tarif yang diberlakukan oleh AS terhadap beberapa negara ASEAN:

  • Kamboja: 49%
  • Laos: 48%
  • Vietnam: 46%
  • Myanmar: 44%
  • Thailand: 36%
  • Indonesia: 32%
  • Brunei: 24%
  • Malaysia: 24%
  • Filipina: 17%
  • Singapura: 10%

Inisiatif yang digagas oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim ini menunjukkan komitmen Malaysia sebagai Ketua ASEAN untuk memprioritaskan kepentingan bersama dan menjaga stabilitas ekonomi kawasan di tengah dinamika perdagangan global yang semakin kompleks. Upaya ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang adil dan menguntungkan bagi semua negara anggota ASEAN, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai kekuatan ekonomi regional yang disegani.

Selain isu tarif, Anwar Ibrahim juga mengajak jemaah Masjid Prima Saujana untuk mendoakan para korban kebakaran pipa gas di Putra Heights, Subang Jaya, serta memberikan apresiasi kepada para petugas penyelamat yang telah bekerja keras dalam menangani insiden tersebut.