Aksi Nekat Influencer Amerika Serikat Ancam Suku Sentinel: Pelanggaran Wilayah dan Risiko Kesehatan
Kontroversi Kunjungan Influencer AS ke Pulau Sentinel Utara Picu Kecaman
Kejadian terbaru di Kepulauan Andaman dan Nicobar, India, menyoroti isu sensitif terkait interaksi antara dunia modern dan masyarakat adat yang terisolasi. Mykhailo Viktorovych Polyakov, seorang warga negara Amerika Serikat yang berprofesi sebagai influencer media sosial, ditangkap atas dugaan pelanggaran wilayah dan potensi ancaman terhadap kesehatan Suku Sentinel, salah satu suku paling terasing di dunia.
Kronologi Kejadian
Polyakov diduga nekat mendarat di Pulau Sentinel Utara, pulau yang dikenal dengan penduduknya yang menolak kontak dengan dunia luar. Tindakannya ini melanggar aturan yang melarang kunjungan dalam radius 5 kilometer dari pulau tersebut, demi melindungi Suku Sentinel dari penyakit dan gangguan eksternal. Menurut laporan, Polyakov melakukan aksinya dengan tujuan mendokumentasikan dan merekam interaksinya dengan suku tersebut.
Berikut adalah detail kejadian berdasarkan laporan:
- Upaya Kontak: Polyakov dilaporkan meniup peluit selama satu jam di lepas pantai dengan harapan menarik perhatian Suku Sentinel.
- Pendaratan Singkat: Ia kemudian mendarat di pulau tersebut selama lima menit.
- Barang Bawaan: Polyakov meninggalkan sekaleng minuman bersoda dan buah kelapa sebagai 'persembahan' untuk suku tersebut.
- Pengambilan Sampel & Perekaman: Ia juga diduga mengambil sampel dari pulau dan merekam video selama kunjungannya.
- Riwayat Kunjungan: Polisi menemukan bahwa Polyakov sebelumnya pernah mengunjungi wilayah tersebut, termasuk menggunakan kayak karet pada Oktober lalu sebelum dihentikan oleh staf hotel.
Reaksi dan Implikasi
Kasus ini telah memicu kecaman dari berbagai pihak, terutama organisasi yang memperjuangkan hak-hak masyarakat adat seperti Survival International. Mereka menekankan bahwa tindakan Polyakov tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga membahayakan nyawa dirinya sendiri dan Suku Sentinel. Suku Sentinel tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit umum yang dibawa oleh orang luar, sehingga kontak apapun dapat berakibat fatal bagi mereka.
Survival International menggambarkan Suku Sentinel sebagai "penduduk asli yang paling terisolasi di dunia" yang tinggal di pulau seluas Manhattan. Diperkirakan jumlah mereka sekitar 200 orang, meskipun angka pastinya sulit diverifikasi. Mereka hidup sebagai pemburu-pengumpul dalam pemukiman kecil dan dikenal memiliki kesehatan yang baik.
Tindakan Hukum dan Peringatan
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka mengetahui dan memantau situasi tersebut. Sementara itu, Polyakov telah dihadapkan ke pengadilan setempat dan ditahan selama tiga hari untuk interogasi lebih lanjut. Kepala polisi Kepulauan Andaman dan Nicobar, HGS Dhaliwal, menegaskan bahwa tindakan Polyakov melanggar hukum yang berlaku.
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang perlunya menghormati hak-hak masyarakat adat dan melindungi mereka dari dampak negatif dunia luar. Kunjungan oleh wisatawan atau influencer, meskipun mungkin didorong oleh rasa ingin tahu atau keinginan untuk mendapatkan perhatian, dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan bagi komunitas yang rentan.
Potensi Bahaya bagi Suku Sentinel
Kontak dengan dunia luar dapat membawa penyakit menular yang mematikan bagi Suku Sentinel. Suku ini telah hidup terisolasi selama ribuan tahun dan tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit umum seperti flu atau campak. Bahkan penyakit ringan bagi orang luar dapat menyebabkan wabah yang menghancurkan populasi suku tersebut.
Selain risiko kesehatan, kontak dengan orang luar juga dapat mengganggu cara hidup dan budaya Suku Sentinel. Paparan terhadap teknologi, barang-barang konsumsi, dan ideologi asing dapat merusak tradisi dan nilai-nilai mereka. Hal ini dapat menyebabkan disorientasi, konflik internal, dan hilangnya identitas budaya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menghormati hak Suku Sentinel untuk hidup terisolasi dan melindungi mereka dari segala bentuk gangguan eksternal. Pemerintah India memiliki tanggung jawab untuk menegakkan hukum yang melindungi suku tersebut dan mencegah kunjungan yang tidak sah ke Pulau Sentinel Utara.