Lonjakan Wisatawan Warnai Libur Lebaran di Teluk Gilimanuk: Jukung Tradisional Jadi Primadona
markdown
Lonjakan Wisatawan Warnai Libur Lebaran di Teluk Gilimanuk: Jukung Tradisional Jadi Primadona
Libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah membawa berkah tersendiri bagi kawasan wisata Teluk Gilimanuk di Jembrana, Bali. Ketenangan perairan dan keindahan alam yang masih terjaga menjadi magnet kuat bagi wisatawan domestik yang ingin menghabiskan waktu libur bersama keluarga dan orang terdekat.
Pantauan di lokasi pada Jumat (5/4/2025) menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas pariwisata. Pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan minuman, serta para pelaku usaha wisata air, terlihat antusias menyambut gelombang kunjungan wisatawan yang membanjiri Teluk Gilimanuk. Jukung-jukung tradisional, yang menjadi ciri khas wisata di teluk ini, tampak sibuk mengangkut para pelancong yang ingin menikmati pesona perairan Gilimanuk dari dekat.
"Ada peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan hari-hari biasa. Biasanya, dari 13 armada jukung yang kami miliki, hanya sekitar empat yang beroperasi secara bergantian. Namun, sejak libur Lebaran ini, semua armada beroperasi penuh, bahkan bisa sampai dua kali sehari. Ini peningkatan sekitar 200 persen," ujar Sony Budi Kusuma, Ketua Paguyuban Wisata Teluk Gilimanuk, saat diwawancarai.
Pesona Wisata Teluk Gilimanuk:
- Keindahan Alam yang Tenang: Teluk Gilimanuk menawarkan panorama laut yang tenang dan alami, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Airnya yang jernih dan ombaknya yang tenang sangat cocok untuk wisata keluarga, terutama bagi mereka yang membawa anak-anak kecil.
- Wisata Jukung Tradisional: Pengalaman berkeliling teluk dengan jukung tradisional menjadi daya tarik utama. Wisatawan dapat menikmati pemandangan teluk secara keseluruhan, melihat aktivitas nelayan setempat, dan merasakan sensasi berlayar di atas air yang tenang.
- Pulau-Pulau Kecil yang Menawan: Selain berkeliling teluk, wisatawan juga dapat mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Pulau Kalong, Pulau Burung, dan Pantai Karangsewu. Setiap pulau memiliki keunikan tersendiri dan menawarkan pengalaman yang berbeda.
- Hutan Mangrove yang Mempesona: Jalur perjalanan wisata jukung juga melewati kawasan hutan mangrove yang lebat. Keindahan hutan mangrove yang hijau dan rimbun menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
- Wisata Memancing: Bagi para penggemar memancing, Teluk Gilimanuk juga menawarkan pengalaman memancing yang menarik. Nelayan setempat menyediakan jasa antar untuk wisatawan yang ingin memancing di spot-spot terbaik di sekitar teluk.
Sony menambahkan bahwa karakter perairan di Teluk Gilimanuk yang tenang menjadi nilai tambah tersendiri. "Perairan di sini sangat tenang, sehingga sangat cocok untuk mengajak keluarga berwisata air karena tidak akan mengalami mabuk laut," jelasnya.
Mayoritas wisatawan yang mengunjungi Teluk Gilimanuk berasal dari daerah sekitar Jembrana dan Buleleng. Namun, pada akhir pekan dan libur panjang seperti saat ini, Teluk Gilimanuk juga menarik minat wisatawan dari Pulau Jawa, terutama dari daerah Jember dan Banyuwangi.
"Biasanya, mereka melakukan perjalanan khusus ke Bali dengan naik kereta, kemudian menyeberang ke Bali, dan akhirnya sampai di Teluk Gilimanuk," kata Sony.
Tarif Terjangkau, Wisata Jukung Jadi Primadona
Wisata keliling Teluk Gilimanuk menggunakan jukung tradisional yang dapat menampung 8-10 orang penumpang menjadi pilihan favorit wisatawan karena tarifnya yang terjangkau. Para pengunjung dapat menikmati keindahan teluk secara keseluruhan selama sekitar 30 hingga 45 menit hanya dengan membayar Rp 170 ribu.
"Selain mengantar tamu keliling Teluk Gilimanuk, nelayan juga menawarkan wisata memancing. Jadi, setiap harinya mereka terjadwal untuk mengantar wisatawan yang ingin memancing. Tarif memancing dimulai dari Rp 300 ribu, tergantung waktu serta jarak tempuh," imbuh Sony.
Bastiar (48), seorang wisatawan asal Jember, Jawa Timur, mengaku sengaja datang ke Teluk Gilimanuk sambil mengunjungi keluarganya di Kelurahan Gilimanuk. Ia menilai biaya perjalanan dari Jember hingga Gilimanuk sangat terjangkau.
"Kalau PP (pulang pergi) itu sekitar Rp 60 ribu per orang, sudah termasuk tiket kereta dan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Saya kebetulan ada saudara di Gilimanuk, jadi menyempatkan mampir di Teluk Gilimanuk," papar Bastiar.