Revitalisasi Koperasi: Pilar Ekonomi Masa Depan Indonesia di Bawah Kepemimpinan Prabowo
Koperasi: Fondasi Ekonomi Rakyat di Era Prabowo
Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh konflik geopolitik dan kebijakan proteksionis, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar. Namun, di balik awan gelap, secercah harapan muncul melalui visi Presiden Prabowo Subianto untuk merevitalisasi koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan.
Visi Prabowo: Koperasi Sebagai Kekuatan Ekonomi Nasional
Sejak kampanye hingga kini menjabat sebagai Presiden, Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan koperasi. Pemisahan Kementerian Koperasi dari UMKM adalah sinyal jelas bahwa koperasi tidak hanya dipandang sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah, tetapi juga sebagai entitas bisnis yang mampu berkembang menjadi kekuatan ekonomi besar.
Beberapa langkah konkret yang telah diambil Prabowo antara lain:
- Peningkatan Alokasi Kredit: Mengalokasikan tambahan kredit sebesar Rp 10 triliun untuk koperasi melalui LPDB.
- Penghapusan Utang Macet: Menghapus utang macet UMKM dan koperasi yang telah berlangsung bertahun-tahun, memberikan kesempatan baru bagi mereka untuk berkembang.
- Program Makan Bergizi Gratis: Memprioritaskan pasokan bahan baku dari pertanian, perikanan, dan peternakan lokal yang dikelola oleh jaringan koperasi dalam program Makan Bergizi Gratis.
- Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih: Menginisiasi pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di 70 ribu desa di seluruh Indonesia, dengan visi membawa desa-desa Indonesia maju dan berkembang secara global.
Koperasi Desa Merah Putih: Mendorong Ekonomi Lokal ke Pasar Global
Inisiatif Koperasi Desa Merah Putih adalah langkah strategis untuk memberdayakan ekonomi pedesaan. Koperasi sebagai badan hukum usaha formal memungkinkan kerjasama dengan badan hukum usaha lain di seluruh dunia. Bayangkan, Koperasi Desa Peternak Sapi di Boyolali memiliki saham di industri susu global, atau KUD bekerja sama dengan koperasi beras di Jepang untuk ketahanan pangan.
Koperasi di Mata Dunia: Bukan Sekadar Mimpi
Banyak pihak yang skeptis terhadap potensi koperasi, mengungkit masa lalu yang kelam. Namun, di negara-negara maju, koperasi telah membuktikan diri sebagai kekuatan ekonomi yang signifikan. International Cooperative Alliance (ICA) mencatat bahwa 300 koperasi teratas di dunia berhasil mencatatkan omset US$ 2 triliun pada tahun 2021. Koperasi-koperasi ini bergerak di berbagai sektor, termasuk pertanian, asuransi, perdagangan besar dan eceran.
Masa Depan Ekonomi Indonesia: Koperasi Sebagai Solusi
Langkah Prabowo dalam mengembangkan ekonomi nasional berbasis pedesaan melalui koperasi adalah investasi untuk masa depan. Dengan membangun koperasi yang kuat, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada dinamika ekonomi global dan menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Jika 70 ribu koperasi desa terealisasi dan menghasilkan omzet Rp 1 miliar per tahun, akan ada putaran uang sebesar Rp 70 triliun per tahun. Belum lagi potensi penyerapan tenaga kerja yang mencapai jutaan orang. Ini adalah model ekonomi yang berbasis pada kepemilikan yang tersebar, bukan hanya terkonsentrasi pada segelintir pemilik modal.
Membangun Legacy: Koperasi Sebagai Pilar Ekonomi Kerakyatan
Visi Prabowo untuk menghidupkan kembali gerakan koperasi adalah upaya untuk mengembalikan pilar ekonomi nasional ke tangan rakyat banyak. Ini adalah langkah yang tidak mudah, tetapi memiliki potensi untuk mengubah lanskap ekonomi Indonesia secara fundamental. Dengan semangat yang sama dengan para pendiri koperasi di Rochdale, Inggris, Prabowo ingin mewujudkan kebebasan, persamaan, dan kebersamaan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui koperasi.
Masa depan ekonomi Indonesia ada di tangan rakyat, dan koperasi adalah kendaraan untuk mencapai kesejahteraan bersama.