Respons Cepat ADB: Bantuan Rp 50,2 Miliar untuk Korban Gempa Myanmar

ADB Salurkan Dana Hibah untuk Pemulihan Myanmar Pasca Gempa

Bank Pembangunan Asia (ADB) menunjukkan respons cepat terhadap dampak gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pada 28 Maret 2025. Lembaga keuangan multilateral ini mengumumkan alokasi dana hibah sebesar 3 juta dolar AS, setara dengan Rp 50,2 miliar, yang ditujukan untuk mendukung upaya pemulihan darurat dan kemanusiaan di negara tersebut. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat Myanmar yang terdampak gempa berkekuatan 7,7 SR tersebut.

Bantuan hibah yang sangat dibutuhkan ini akan disalurkan melalui Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP). Kemitraan dengan WFP memastikan bahwa bantuan mencapai mereka yang paling membutuhkan secara efisien dan efektif. Dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti:

  • Penyediaan makanan: Distribusi langsung makanan pokok untuk mengatasi kelaparan dan kekurangan gizi.
  • Bantuan tunai multiguna: Pemberian dana tunai kepada keluarga terdampak untuk membeli kebutuhan penting seperti air bersih, perlengkapan medis, dan bahan-bahan untuk membangun tempat tinggal sementara.

Dampak Gempa dan Respons ADB

Gempa bumi telah memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung di Myanmar, menciptakan tantangan yang lebih besar bagi masyarakat. Infrastruktur hancur, rumah-rumah rata dengan tanah, dan banyak orang kehilangan tempat tinggal serta mata pencaharian. Respons cepat dari ADB sangat penting untuk membantu menstabilkan situasi dan memberikan harapan bagi para korban.

Menurut Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara, Winfried Wicklein, ADB sangat prihatin dengan dampak gempa bumi terhadap masyarakat Myanmar. Ia menegaskan komitmen ADB untuk mendukung upaya bantuan darurat melalui hibah sebesar 3 juta dolar AS ini. Selain itu, ADB juga mempertimbangkan untuk memberikan dukungan tambahan yang lebih besar dengan memanfaatkan sumber daya dari program pengembangan masyarakat Asian Development Fund 14.

Komitmen Jangka Panjang ADB untuk Asia dan Pasifik

Sebagai bank pembangunan multilateral, ADB memiliki peran penting dalam mempromosikan pertumbuhan berkelanjutan, inklusif, dan tangguh di seluruh Asia dan Pasifik. ADB bekerja sama dengan negara-negara anggota dan mitra untuk mengatasi tantangan kompleks, memanfaatkan instrumen keuangan inovatif, dan membangun kemitraan strategis. Tujuan utama ADB adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat, membangun infrastruktur yang berkualitas, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Didirikan pada tahun 1966, ADB memiliki 69 negara anggota, dengan 49 di antaranya berasal dari kawasan Asia dan Pasifik. Bantuan untuk Myanmar pasca-gempa adalah contoh nyata komitmen ADB untuk membantu negara-negara anggotanya dalam menghadapi bencana alam dan membangun masa depan yang lebih baik.

Dana hibah ini bersumber dari Asia Pacific Disaster Response Fund (APDRF), sebuah fasilitas yang dirancang untuk memberikan bantuan cepat kepada negara-negara berkembang anggota yang terkena dampak bencana alam besar. APDRF memungkinkan ADB untuk merespons dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat, menyelamatkan nyawa, dan mengurangi penderitaan.