Wartawan Palu Ditemukan Meninggal di Jakarta: Dugaan Pembunuhan Mencuat, Polisi Lakukan Investigasi Mendalam
Kematian Misterius Jurnalis Palu Gegerkan Publik
Kabar duka menyelimuti dunia jurnalistik, seorang wartawan asal Palu, Sulawesi Tengah, bernama Situr Wijaya, ditemukan meninggal dunia di sebuah hotel di Jakarta pada Jumat, 4 April 2025. Kematian mendadak Situr Wijaya memicu spekulasi dan kekhawatiran, dengan dugaan kuat adanya tindak kekerasan yang mengarah pada pembunuhan.
Kuasa hukum keluarga korban, Rogate Oktoberius Halawa, telah melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP/B/2261/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya. Laporan tersebut didasarkan pada kecurigaan keluarga atas kejanggalan yang ditemukan pada jenazah korban.
"Setelah melihat foto-foto korban, pihak keluarga korban curiga bahwa korban meninggal dunia karena dibunuh. Karena dilihat dari foto kondisi korban mengeluarkan darah di hidung dan mulut, luka memar di wajah dan seluruh badan, serta ada sayatan di leher bagian belakang," ujar Rogate kepada awak media.
Untuk mengungkap penyebab pasti kematian Situr Wijaya, pihak kepolisian telah melakukan autopsi di Rumah Sakit Polri. Hasil autopsi diharapkan dapat memberikan titik terang dan menjadi petunjuk penting dalam proses penyelidikan.
Investigasi Polisi Terus Berlanjut
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, membenarkan penemuan jenazah Situr Wijaya di sebuah kamar hotel. Penemuan ini bermula dari laporan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh Polsek Kebon Jeruk dan Polres Metro Jakarta Barat dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kemarin kami ke TKP, jam 21.00 WIB," kata Arfan.
Meskipun demikian, Arfan belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai apakah kematian Situr Wijaya disebabkan oleh tindak pidana atau bukan. Pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit. Namun, berdasarkan pemeriksaan sementara, polisi belum menemukan tanda-tanda penganiayaan yang signifikan pada tubuh korban.
"Bukan lebam, tidak ada tanda-tanda kekerasan, belum ada. Cuma istilahnya ada lebam berwarna apa ya, biru atau hijau, di bagian badan, badan sana," jelas Arfan.
Guna mengumpulkan informasi dan keterangan yang relevan, polisi telah memeriksa beberapa saksi, termasuk tiga orang dari pihak hotel. Pemeriksaan saksi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kronologi kejadian dan mengidentifikasi potensi adanya keterlibatan pihak lain.
Bantuan Pemulangan Jenazah dan Solidaritas Jurnalis
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp 25 juta untuk membantu biaya pemulangan jenazah Situr Wijaya ke kampung halamannya di Palu. Bantuan ini diterima langsung oleh istri almarhum, Selfi.
Selain itu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Peduli juga turut bergerak cepat dengan mengurus pemindahan jenazah ke RS Polri untuk dilakukan visum. Jenazah Situr Wijaya rencananya akan segera dipulangkan ke Kota Palu setelah proses pemeriksaan medis selesai. Keluarga berharap pemakaman dapat segera dilakukan di Kabupaten Sigi, tanah kelahiran istri almarhum.
Kematian Situr Wijaya menjadi duka mendalam bagi keluarga, rekan-rekan jurnalis, dan masyarakat Sulawesi Tengah. Kasus ini menjadi sorotan dan diharapkan dapat segera diungkap oleh pihak kepolisian agar keadilan dapat ditegakkan.