Kanada Respon Keras Kebijakan Tarif AS dengan Pemberlakuan Tarif Impor Kendaraan

Ottawa Balas Dendam: Tarif 25% Dikenakan pada Kendaraan Impor AS

Pemerintah Kanada mengambil langkah tegas dengan mengumumkan pemberlakuan tarif sebesar 25% terhadap impor kendaraan bermotor dari Amerika Serikat. Kebijakan ini merupakan respon langsung terhadap serangkaian kebijakan tarif yang diterapkan Washington terhadap produk-produk asal Kanada, yang dinilai merugikan kepentingan ekonomi negara tersebut.

Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, dalam pengumumannya menyampaikan bahwa tarif baru ini akan menyasar kendaraan bermotor, termasuk mobil dan truk ringan, yang kandungan komponen Amerika Utaranya kurang dari 75%. Kebijakan ini berlaku mulai Rabu, 2 April 2025.

"Sistem perdagangan global yang selama ini berpusat di AS dan menjadi sandaran Kanada sejak akhir Perang Dunia II kini telah berakhir," tegas Carney.

Kantor Perdana Menteri memperkirakan bahwa tarif ini akan berdampak signifikan pada sektor otomotif, dengan potensi mempengaruhi impor senilai 35,6 miliar dollar Kanada (sekitar Rp 419 triliun) per tahun dari AS. Data menunjukkan bahwa sekitar 67.000 unit kendaraan, atau sekitar 10% dari total impor mobil AS ke Kanada, akan terkena dampak langsung dari kebijakan ini.

Dampak dan Reaksi

Langkah Kanada ini mengindikasikan meningkatnya ketegangan perdagangan antara kedua negara. Meskipun Kanada tidak termasuk dalam daftar negara yang secara langsung terkena dampak kebijakan tarif AS yang terbaru, negara ini sebelumnya telah dikenakan tarif atas produk baja, aluminium, dan komoditas lainnya. Hal ini memicu kekecewaan dan kemarahan di kalangan pembuat kebijakan Kanada, yang melihat tindakan AS sebagai pelanggaran terhadap prinsip-prinsip perdagangan bebas dan kesepakatan yang telah disepakati.

Carney mengkritik keras langkah AS yang terus meningkatkan tarif dagang terhadap mitra-mitra tradisionalnya, dengan menyatakan bahwa hal ini akan membawa konsekuensi serius bagi ekonomi global.

"Era 80 tahun ketika AS menjadi pemimpin ekonomi dunia, membangun aliansi berdasarkan kepercayaan dan saling menghormati, serta mendorong perdagangan bebas dan terbuka, telah berakhir," ungkapnya dengan nada kekecewaan.

Ia menggambarkan perubahan ini sebagai "sebuah bencana bagi ekonomi dunia" dan menyerukan agar negara-negara lain bersiap menghadapi realitas baru dalam tatanan perdagangan global yang semakin proteksionis.

CUSMA dalam Sorotan

Kebijakan tarif baru Kanada ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Perjanjian Kanada-Amerika Serikat-Meksiko (CUSMA), yang menggantikan NAFTA sebagai landasan aturan perdagangan di antara ketiga negara Amerika Utara. Efektivitas dan keberlanjutan CUSMA kini berada di bawah pengawasan ketat, mengingat ketidakpastian dan perselisihan perdagangan yang terus berlanjut antara Kanada dan Amerika Serikat.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Kanada memberlakukan tarif 25% pada kendaraan impor AS.
  • Kebijakan ini merupakan balasan atas tarif AS terhadap produk Kanada.
  • Tarif menyasar kendaraan dengan komponen Amerika Utara kurang dari 75%.
  • Sektor otomotif senilai 35,6 miliar dollar Kanada terancam.
  • Perdana Menteri Carney mengkritik kebijakan perdagangan AS.
  • CUSMA berada di bawah sorotan akibat ketegangan perdagangan.