Pengabdian Tanpa Batas: Kisah Pasutri Polisi Lebaran di Pos Pam Ajibarang
Pengabdian Tanpa Batas: Kisah Pasutri Polisi Lebaran di Pos Pam Ajibarang
Momentum Hari Raya Idul Fitri, yang lazimnya dirayakan bersama keluarga tercinta, memiliki makna berbeda bagi AKP Heri Sudaryanto dan Iptu Octi Widiasih. Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai anggota kepolisian ini memilih untuk mengabdikan diri menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik di Pos Pengamanan (Pos Pam) Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Dedikasi mereka menjadi cermin pengorbanan seorang abdi negara demi keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Di tengah hiruk pikuk kendaraan yang melintas, keduanya bahu-membahu menjalankan tugas. AKP Heri Sudaryanto, yang menjabat sebagai Kapolsek Ajibarang, dengan sigap mengatur lalu lintas, memastikan setiap kendaraan melaju dengan tertib. Sementara itu, Iptu Octi Widiasih, Kasub Satgas Rekayasa Lalu Lintas Operasi Ketupat Candi 2025 Polresta Banyumas, tanpa lelah memberikan imbauan kepada para pemudik melalui pengeras suara, mengingatkan mereka untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.
"Selamat datang di pertigaan Ajibarang, Kabupaten Banyumas. Kami imbau untuk selalu berhati-hati dan patuhi rambu lalu lintas," seru Iptu Octi dengan suara lantang, diiringi gerakan tangan AKP Heri yang mengarahkan kendaraan.
Kebersamaan mereka dalam bertugas di momen Lebaran ini ternyata sebuah kebetulan yang membahagiakan. Iptu Octi, yang bertanggung jawab atas empat Pos Pam dan tujuh strong point, ditugaskan untuk siaga di Pos Pam Ajibarang sejak H-2 Lebaran. "Ini adalah pengalaman unik dan membahagiakan. Biasanya kami jarang bertemu karena kesibukan tugas masing-masing. Sekarang, bisa bersama 24 jam," ungkap Iptu Octi.
Namun, di balik kebahagiaan itu, terselip kerinduan mendalam terhadap ketiga buah hati mereka. Anak pertama yang sudah duduk di bangku SMA menghabiskan Lebaran bersama neneknya di Kebumen, sementara dua anak lainnya bersama nenek di Banyumas. Kesibukan tugas membuat mereka tak bisa merayakan Lebaran bersama.
Untuk mengobati kerinduan, Iptu Octi menyempatkan diri melakukan video call dengan anak-anaknya. "Sesekali saya pulang menemui anak-anak, meski hanya sebentar. Biasanya saya tiba saat mereka sudah tidur dan berangkat sebelum mereka bangun," tuturnya dengan nada haru.
Mobilitas yang tinggi membuat pasangan ini memilih menggunakan kendaraan pribadi masing-masing. Hal ini memudahkan mereka untuk menjenguk anak-anak secara bergantian. "Kami membawa kendaraan sendiri-sendiri, karena sulit untuk pulang bersamaan," jelas Iptu Octi.
Kisah AKP Heri Sudaryanto dan Iptu Octi Widiasih adalah potret pengabdian tanpa batas. Mereka rela mengorbankan kebersamaan dengan keluarga di momen spesial demi memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik Lebaran. Dedikasi mereka menjadi inspirasi bagi kita semua tentang arti pengorbanan dan tanggung jawab.
Dedikasi dalam Angka
- 24 Jam: Waktu yang dihabiskan bersama oleh AKP Heri dan Iptu Octi selama bertugas di Pos Pam.
- 4 Pos Pam dan 7 Strong Point: Tanggung jawab Iptu Octi sebagai Kasub Satgas Rekayasa Lalu Lintas.
- 3 Anak: Buah hati yang harus terpisah sementara dari AKP Heri dan Iptu Octi di momen Lebaran.
Refleksi
Kisah ini mengajak kita untuk merenungkan arti pengabdian dan pengorbanan dalam profesi. AKP Heri dan Iptu Octi adalah contoh nyata bagaimana seorang abdi negara menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Semangat mereka patut diapresiasi dan dijadikan teladan.