Lonjakan Penumpang Warnai Puncak Arus Balik di Terminal Ciakar: Keterlambatan Bus Picu Penumpukan
Puncak Arus Balik Lebaran: Terminal Ciakar Sumedang Dipadati Ribuan Pemudik
Terminal Ciakar, Sumedang, Jawa Barat, mengalami lonjakan signifikan penumpang pada Minggu (6/4/2025), menandai puncak arus balik Lebaran Idulfitri 1446 Hijriah. Ribuan calon penumpang bus dengan tujuan akhir Jakarta, Bekasi, dan Merak, Banten, memadati area terminal, menciptakan suasana yang cukup padat dan ramai.
Kepadatan mulai terasa sejak pukul 06.00 WIB, ketika para pemudik asal Sumedang mulai berdatangan dengan harapan dapat segera kembali ke tempat kerja dan aktivitas sehari-hari di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya. Namun, harapan tersebut terbentur kendala keterlambatan kedatangan bus, memaksa para penumpang untuk bersabar dan menunggu giliran sesuai dengan nomor antrean yang telah diberikan.
Salah seorang calon penumpang, Siti Damawiyah, warga Bojongjati, Kecamatan Sumedang Utara, mengungkapkan kekecewaannya karena telah menunggu lebih dari tiga jam untuk bus tujuan Bekasi. "Sudah lebih tiga jam nunggu, tadi sudah ada busnya tapi gak kebagian kursi karena kata petugas sini hari sesuai nomor antrean. Jadi turun lagi, nunggu lagi, kesel," ujarnya.
Siti, yang hendak kembali ke Summarecon, Bekasi, bersama keluarganya, menambahkan bahwa pengalaman mudik tahun ini menjadi yang terparah dalam hal antrean di terminal. Keluhan serupa juga disampaikan oleh Rita, warga Panyingkiran, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, yang telah menunggu selama tiga jam bersama suami dan anaknya. "Kecewa sih harus nunggu lama, tapi mau gimana lagi, katanya busnya itu tertahan di Bekasi," kata Rita.
Penjelasan Pihak Terminal Ciakar
Kepala Terminal Tipe A Ciakar, Sumedang, Cahyono, membenarkan bahwa keterlambatan kedatangan bus menjadi penyebab utama penumpukan penumpang. Menurutnya, bus-bus tersebut tertahan di Terminal Kampung Rambutan Jakarta, Bekasi, dan Cimerak Banten, akibat kemacetan parah yang terjadi pada jalur arus balik.
"Penumpukkan penumpang ini terjadi karena keterlambatan bus yang tertahan di terminal dan tertahan akibat kemacetan pada arus balik," jelas Cahyono.
Untuk mengatasi situasi ini, Terminal Ciakar telah menyiapkan 30 armada bus dan 6 bus cadangan dengan tujuan Jakarta, Bekasi, dan Cimerak. Namun, keterlambatan akibat kemacetan dan kepadatan di terminal lain berada di luar kendali pihak terminal.
"Ada 30 bus dan 6 bus cadangan tujuan Jakarta, Bekasi, dan Cimerak yang kami siapkan. Namun, keterlambatan bus akibat kemacetan dan tertahan di terminal lainnya ini di luar kuasa kami," tutur Cahyono.
Sistem Antrean dan Imbauan
Guna mengatur antrean dan menghindari kekacauan, Terminal Ciakar menerapkan sistem kupon antrean. Setiap calon penumpang yang masuk terminal akan diberikan kupon dengan nomor urut, dan hanya mereka yang memiliki kupon sesuai nomor urut yang diperbolehkan naik bus.
"Jadi tiap calon penumpang, begitu masuk Terminal Ciakar ini diberikan kupon antrean. Yang naik bus yang punya kupon sesuai nomor antrean, jadi harus sesuai nomor antrean, yang tidak punya kupon antrean tidak bisa masuk bus," sebut Cahyono.
Cahyono menambahkan bahwa selain masalah keterlambatan bus, tidak ada kendala berarti lainnya yang dihadapi oleh petugas terminal. Ia mengimbau para calon penumpang untuk tetap sabar, tertib, dan mengikuti nomor antrean yang telah diberikan.
"Tidak ada kendala, hanya busnya saja yang terlambat datang. Kami imbau, para calon penumpang untuk bisa saling sabar, mengantre sesuai nomor antrean," kata Cahyono.
Para penumpang berharap agar pelayanan di Terminal Ciakar dapat ditingkatkan pada musim mudik dan arus balik tahun berikutnya, sehingga pengalaman perjalanan dapat menjadi lebih lancar dan nyaman.
Daftar Kata Kunci Penting:
- Arus Balik Lebaran
- Terminal Ciakar Sumedang
- Keterlambatan Bus
- Penumpukan Penumpang
- Mudik
- Jakarta
- Bekasi
- Merak
- Antrean
- Kupon Antrean