Masjid Jami' At Taqwa Paciran: Oase Spiritual dan Fisik Bagi Pemudik Lebaran 2025

Masjid Jami' At Taqwa Paciran: Oase Spiritual dan Fisik Bagi Pemudik Lebaran 2025

Di tengah hiruk pikuk arus mudik Lebaran 2025, Masjid Jami' At Taqwa di Paciran, Lamongan, Jawa Timur, menjelma menjadi oase yang menyejukkan bagi para pemudik. Lebih dari sekadar tempat beribadah, masjid ini menawarkan fasilitas lengkap dan suasana nyaman yang membuat para musafir merasa disambut dan dimuliakan.

Inisiatif Kemenag dan Implementasi Nyata

Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui program Masjid Ramah Pemudik telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2025 yang menganjurkan masjid dan musala di jalur mudik untuk buka 24 jam. Masjid Jami' At Taqwa, yang terletak strategis di Jl Raya Daendels No 164, telah lama mengimplementasikan konsep ini, jauh sebelum SE tersebut diterbitkan.

Masjid ini bukan hanya sekadar memenuhi imbauan, tetapi secara proaktif memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik. Keberadaannya menjadi contoh nyata bagaimana masjid dapat berperan sebagai pusat pelayanan dan peradaban umat, selaras dengan semangat yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Fasilitas Lengkap dan Pelayanan Prima

Menghadap langsung ke laut, Masjid Jami' At Taqwa menawarkan pemandangan indah yang menyegarkan mata. Namun, daya tariknya tidak hanya sebatas itu. Masjid ini menyediakan berbagai fasilitas yang sangat dibutuhkan oleh para pemudik, antara lain:

  • Ruang istirahat yang nyaman: Pemudik dapat beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga sebelum melanjutkan perjalanan.
  • Toilet dan tempat wudhu yang bersih: Kebersihan selalu menjadi prioritas utama pengelola masjid.
  • Kulkas berisi minuman dingin: Minuman dingin tersedia untuk menyegarkan dahaga para pemudik.
  • Takjil dan nasi kotak selama Ramadan: Jamaah dapat berbuka puasa dengan menu yang disediakan.

Menurut Ustaz Zaini, Ketua DKM Masjid Jami' At Taqwa, sekitar 20 petugas dikerahkan setiap hari untuk menjaga kebersihan dan keamanan masjid. Pelayanan maksimal menjadi prioritas utama pengelola. Mereka ingin setiap orang yang singgah merasa disambut dan dimuliakan.

Pengakuan dan Apresiasi dari Pemudik dan Kemenag

Dinda, seorang pemudik yang singgah di Masjid Jami' At Taqwa, mengaku terkesan dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Ia mengatakan bahwa masjid ini bukan hanya tempat salat, tetapi juga tempat meneduhkan hati dan memulihkan tenaga. Ia menyebutnya sebagai "oase sejati di tengah riuhnya arus mudik lebaran."

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, mengapresiasi peran aktif takmir Masjid Jami' At Taqwa dalam menyukseskan program Masjid Ramah Pemudik. Ia menyebut masjid ini sebagai contoh masjid yang secara mandiri dan sukarela mengimplementasikan SE Menag tentang penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri.

Sumber Pendanaan yang Mandiri

Seluruh kegiatan operasional Masjid Jami' At Taqwa dikelola secara mandiri, salah satunya melalui infak parkir. Meskipun bersifat sukarela, hampir semua pengunjung memberikan infak yang cukup untuk membiayai kegiatan sehari-hari. Saat ini, masjid sedang membangun menara yang akan difungsikan sebagai ruang pertemuan dan pusat aktivitas.

Keberadaan Masjid Jami' At Taqwa Paciran menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain di seluruh Indonesia untuk berperan aktif dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya para pemudik. Dengan fasilitas yang lengkap, pelayanan prima, dan sumber pendanaan yang mandiri, masjid ini membuktikan bahwa masjid dapat menjadi pusat peradaban umat yang inklusif dan relevan.