Tragedi Tanjung Benoa: Perahu Wisata Terbalik Diterjang Gelombang, Seorang Nakhoda Meninggal Dunia

Tragedi Tanjung Benoa: Perahu Wisata Terbalik Diterjang Gelombang, Seorang Nakhoda Meninggal Dunia

Tanjung Benoa, Bali - Sebuah insiden memilukan terjadi di perairan Tanjung Benoa, Bali, pada hari Sabtu, 5 April 2025, ketika sebuah perahu wisata terbalik akibat dihantam gelombang tinggi. Insiden ini menyebabkan seorang nakhoda bernama Raja (60) kehilangan nyawanya.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan resmi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, perahu tersebut berangkat dari Tanjung Benoa sekitar pukul 12.30 WITA dengan membawa dua orang wisatawan asing (WNA) dan seorang instruktur diving. Tujuan mereka adalah perairan timur Tanjung Benoa, sebuah lokasi populer untuk aktivitas penyelaman.

Setelah menyelesaikan sesi diving, perahu tersebut dalam perjalanan kembali ke Tanjung Benoa sekitar pukul 14.00 WITA. Nahas, saat itu gelombang besar tiba-tiba datang dan menghantam perahu, menyebabkan perahu tersebut terbalik.

Ketiga penumpang, yang terdiri dari dua WNA dan seorang instruktur diving, berhasil menyelamatkan diri dari insiden tersebut. Namun, Raja, sang nakhoda, dilaporkan hilang terseret arus.

Upaya Pencarian dan Penemuan Korban

Mendapatkan laporan mengenai kejadian tersebut, tim SAR gabungan segera dikerahkan untuk melakukan pencarian. Upaya pencarian intensif dilakukan hingga malam hari, namun keberadaan korban belum berhasil ditemukan karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Pencarian kemudian dilanjutkan pada Minggu, 6 April 2025. Akhirnya, sekitar pukul 09.45 WITA, jenazah Raja ditemukan oleh nelayan setempat sekitar 0,3 nautical mile (NM) arah selatan dari lokasi kejadian.

"Korban ditemukan oleh nelayan setempat. Posisi penemuan jenazah Raja kurang lebih 0,3 NM arah selatan dari lokasi kejadian," ungkap Arif, Kapten KN SAR Arjuna 229 yang bertindak sebagai koordinator di lapangan.

Tim SAR segera mengevakuasi jenazah korban ke darat dan kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Lumba-Lumba, Tanjung Benoa untuk disemayamkan.

Pernyataan Resmi dan Imbauan

I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, menyampaikan belasungkawa atas kejadian tragis ini dan mengimbau kepada seluruh operator wisata bahari untuk selalu mengutamakan keselamatan penumpang dan awak kapal. Ia menekankan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca dan gelombang sebelum melakukan aktivitas di laut.

"Kami mengimbau kepada seluruh operator wisata bahari untuk selalu memperhatikan faktor keselamatan, termasuk kondisi cuaca dan gelombang. Pastikan semua penumpang dilengkapi dengan alat keselamatan yang memadai dan dalam kondisi prima," ujarnya.

Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya kewaspadaan dan persiapan yang matang sebelum melakukan aktivitas di laut, terutama saat kondisi cuaca tidak menentu.

  • Lokasi: Perairan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali
  • Waktu Kejadian: Sabtu, 5 April 2025, sekitar pukul 14.00 WITA
  • Korban: Raja (60), nakhoda perahu (meninggal dunia)
  • Penumpang Selamat: Dua WNA dan satu instruktur diving