Biskita Trans Pakuan Kembali Layani Warga Bogor dengan Fitur Pembayaran QRIS
Setelah sempat terhenti sementara sejak awal tahun, layanan transportasi publik Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor akan kembali beroperasi mulai 8 April 2025. Kabar baik ini membawa angin segar bagi masyarakat yang mengandalkan Biskita sebagai sarana transportasi harian mereka.
Kembalinya Biskita tidak hanya membawa solusi mobilitas, tetapi juga inovasi dalam metode pembayaran. Pemerintah Kota Bogor secara resmi menambahkan opsi pembayaran melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), melengkapi pilihan pembayaran non-tunai yang sudah ada seperti kartu elektronik E-money, Tap Cash, Flash, dan Brizzi.
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengonfirmasi bahwa penambahan QRIS ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas lebih bagi para penumpang. "Metode pembayaran pada dasarnya masih sama dengan sebelumnya, namun kini diperkaya dengan opsi QRIS," ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (6/4/2025).
Tarif Biskita Trans Pakuan tetap dipertahankan sebesar Rp 4.000 per perjalanan. Tarif ini berlaku sama untuk semua penumpang, termasuk pelajar dan penyandang disabilitas. Pemerintah Kota Bogor menyadari belum adanya pembedaan tarif untuk kelompok tertentu melalui sistem QRIS, namun menilai tarif saat ini masih terjangkau.
Pada tahap awal re-operasi, Biskita akan melayani dua koridor utama:
- Koridor 1: Terminal Bubulak – Cidangiang
- Koridor 2: Terminal Bubulak – Ciawi
Untuk mendukung operasional kedua koridor ini, disiapkan 17 unit bus dan 2 unit bus cadangan. Dedie Rachim mengakui bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala dalam mengoperasikan seluruh koridor secara bersamaan. Pemerintah Kota Bogor sedang berupaya mencari solusi untuk tarif yang paling sesuai agar semua koridor dapat beroperasi.
Sementara itu, Koridor 5 (Ciparigi-Stasiun Bogor) dan Koridor 6 (Parung Banteng-Air Mancur) masih dalam tahap kajian mendalam. Kedua koridor ini direncanakan beroperasi tanpa subsidi pemerintah, sehingga memerlukan penyesuaian tarif yang cermat. Dedie Rachim meminta masyarakat bersabar menunggu Surat Keputusan (SK) Wali Kota terkait tarif kedua koridor tersebut. Ia berharap penetapan tarif dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Pemerintah Kota Bogor telah mengajukan alokasi anggaran untuk keberlanjutan layanan Biskita dalam APBD Perubahan 2025 dan APBD murni 2026. Diharapkan, layanan Biskita dapat terus memberikan kontribusi positif bagi aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, termasuk para pelajar dan mahasiswa.
"Subsidi dari Pemerintah Kota Bogor untuk operasional Biskita mencapai kurang lebih Rp 10 miliar. Dana ini digunakan untuk melayani masyarakat mulai pukul 05.00 hingga 21.00," jelas Dedie Rachim.
Sebelumnya, penghentian sementara layanan Biskita Trans Pakuan mencakup empat koridor:
- Koridor 1: Terminal Bubulak-Cidangiang
- Koridor 2: Terminal Bubulak-Ciawi
- Koridor 5: Ciparigi-Stasiun Bogor
- Koridor 6: Parung Banteng-Air Mancur
Penghentian sementara ini dilakukan untuk evaluasi menyeluruh setelah Biskita Trans Pakuan beroperasi selama tiga tahun, sejak November 2021.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan selama maksimal 30 hari kerja, terhitung sejak 1 Januari 2025.