Tragis! Pria di Pesisir Selatan Jadi Korban Mutilasi Akibat Sengketa Utang Piutang

Kasus Mutilasi Menggemparkan Pesisir Selatan: Sengketa Utang Berujung Maut

Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan, Sumatera Barat digemparkan dengan penemuan jenazah seorang pria berinisial P (34) yang menjadi korban mutilasi. Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terpotong-potong dan dicor di dalam bak mandi bekas yang berada di bangunan sarang burung walet. Penemuan ini bermula dari proses renovasi bangunan, di mana pemilik properti menemukan tengkorak manusia pada hari Sabtu, 5 April 2025.

Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP M Yogie Biantoro, menjelaskan bahwa penemuan tengkorak tersebut mendorong pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan mendalam. "Kita mendapat laporan penemuan tengkorak manusia di dalam bak, lalu kita turun lakukan penyelidikan," ujarnya. Proses penggalian lebih lanjut kemudian mengungkap bagian-bagian tubuh lainnya yang telah terpotong, seperti kaki, leher, dan perut. Dari hasil investigasi awal, polisi memperkirakan bahwa pembunuhan ini terjadi sekitar dua hingga tiga tahun yang lalu.

Kronologi Pembunuhan dan Penangkapan Pelaku

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan intensif, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang diketahui berinisial B (34). Pelaku merupakan seorang karyawan kafe yang berlokasi di samping bangunan sarang walet tempat jasad korban ditemukan. Motif pembunuhan ini ternyata berawal dari sengketa utang piutang. Korban, P, diketahui meminjam uang sebesar Rp 400.000 kepada pelaku. Penolakan pelaku untuk memberikan pinjaman memicu percekcokan yang berujung pada tindakan kekerasan. Pelaku, B, diduga memukul kepala korban dengan balok hingga tewas.

Panik dengan situasi tersebut, pelaku kemudian melakukan tindakan mutilasi terhadap tubuh korban dengan tujuan untuk mempermudah menyembunyikan jasadnya di dalam bak mandi. Setelah dimutilasi, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam bak mandi dan kemudian dicor dengan semen untuk menghilangkan jejak.

Kasus ini menjadi bukti betapa mengerikannya dampak dari sengketa utang piutang yang tidak terselesaikan dengan baik. Pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dan memastikan bahwa pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya.