Kerinduan Mengalahkan Kesibukan: Kisah Cokro, Pemudik yang Akhirnya Bertemu Ibu Setelah Tiga Tahun

Kerinduan Mengalahkan Kesibukan: Kisah Cokro, Pemudik yang Akhirnya Bertemu Ibu Setelah Tiga Tahun

Momen arus balik Lebaran 2025 telah tiba, menandakan berakhirnya masa libur bagi sebagian besar pemudik. Namun, bagi Cokro (30), perjalanan mudik justru baru saja dimulai. Setelah tiga tahun absen merayakan Idul Fitri di kampung halaman, Pemalang, Jawa Tengah, akhirnya ia dapat memenuhi kerinduannya.

Cokro, yang ditemui di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, pada Minggu (6/4/2025), mengungkapkan kebahagiaannya. "Baru sempatnya sekarang. Udah 3 tahun saya nggak pulang. Kangen ibu," ujarnya dengan mata berbinar.

Ketidakhadirannya selama tiga tahun terakhir bukan tanpa alasan. Pekerjaan di kantor baru yang menuntut membuatnya kesulitan mengambil cuti. Namun, kerinduan pada keluarga, terutama ibunda tercinta, akhirnya mendorongnya untuk mengambil cuti jauh-jauh hari.

"Semenjak pindah kantor baru, baru sempat pulang tahun ini. Bukan baru sempat sih, memang harus disempatkan dari jauh-jauh bulan minta cuti kantor. Orang tua udah nanyain terus. Saya juga sedih 3 tahun lebaran sendiri di Jakarta," tutur Cokro.

Kerinduan Akan Momen Kebersamaan dan Masakan Ibu

Bagi Cokro, Lebaran bukan hanya sekadar hari raya, tetapi juga momen kebersamaan dengan keluarga. Ia merindukan saat-saat berkumpul, bercanda, dan menikmati hidangan khas Lebaran bersama-sama.

"Masakan ibu juga saya kangen banget. Dulu biasanya lebaran pasti selalu ada opor sama ketupat, sambel goreng. Semenjak nggak bisa pulang, cuma bisa nonton aja di medsos teman-teman pada kumpul foto keluarga," ungkapnya dengan nada sendu.

Kerinduan akan masakan ibunda, terutama rendang dan ketupat, menjadi salah satu motivasi terbesarnya untuk mudik tahun ini. Ia membayangkan betapa nikmatnya menyantap hidangan lezat tersebut di tengah hangatnya kebersamaan keluarga.

Perjuangan Meraih Kebahagiaan Sederhana

Kisah Cokro adalah cerminan perjuangan banyak perantau yang harus mengorbankan waktu bersama keluarga demi pekerjaan. Namun, di balik kesibukan dan tuntutan hidup, kerinduan akan kampung halaman dan keluarga selalu menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan.

Cokro berharap, perjalanannya kali ini akan menjadi obat rindu bagi dirinya dan keluarganya. Ia ingin menghabiskan waktu sebaik mungkin bersama orang-orang tercinta, menikmati setiap momen kebersamaan, dan melupakan sejenak kesibukan di Jakarta.

Kisah Cokro juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menyempatkan waktu bagi keluarga, terutama di momen-momen penting seperti Lebaran. Kebersamaan dengan keluarga adalah harta yang tak ternilai harganya, dan tidak dapat digantikan dengan apapun.

Hal yang dirindukan Cokro saat lebaran:

  • Makan bersama keluarga
  • Masakan Ibu (Rendang, Ketupat, Opor Ayam, Sambal Goreng)
  • Berkumpul dengan keluarga