Antara Rindu dan Mimpi: Kisah Mahasiswa Kalteng Kembali ke Perantauan Usai Lebaran
Kembali ke Kampus: Kisah Perjuangan Mahasiswa Kalteng Mengejar Mimpi di Tanah Jawa
Momen arus balik Lebaran 2025 menjadi penanda bagi ribuan mahasiswa rantau untuk kembali melanjutkan studi. Di antara hiruk pikuk bandara dan terminal, terselip kisah-kisah perjuangan anak muda yang berani meninggalkan kampung halaman demi menggapai cita-cita. Seperti kisah Yudha dan Nayla, dua mahasiswa asal Kalimantan Tengah (Kalteng) yang harus kembali ke Malang, Jawa Timur, setelah menikmati hangatnya kebersamaan dengan keluarga di kampung halaman.
Yudha, mahasiswa semester dua jurusan manajemen di Universitas Brawijaya, terlihat sibuk di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya. Koper besar di tangannya menjadi saksi bisu perjalanannya kembali ke perantauan. Bagi Yudha, merantau adalah sebuah pilihan untuk membuka cakrawala dan mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik.
"Saya ingin eksplor lebih jauh di luar Kalimantan," ujarnya, menekankan bahwa lingkungan akademik yang suportif di Universitas Brawijaya menjadi daya tarik utama baginya. Kerinduan akan masakan ibu dan kucing kesayangan harus ia tahan demi mengejar mimpi dan membawa harapan bagi keluarganya.
Senada dengan Yudha, Nayla, mahasiswi salah satu universitas swasta di Malang, juga merasakan kebahagiaan bisa berkumpul dengan keluarga saat Lebaran. Namun, kebahagiaan itu harus ia tukar dengan semangat untuk kembali belajar dan meraih cita-cita.
"Orangtua berharap saya bisa hidup lebih baik dari mereka, sehingga membebaskan saya untuk mengejar mimpi berkuliah jauh," ungkap Nayla, alumnus SMAN 2 Sampit. Ia menyadari bahwa keputusannya untuk merantau berarti harus rela berjauhan dengan teman-teman lama yang memilih kuliah di kampus lokal.
Perjalanan dari Kotawaringin Timur menuju Palangka Raya, kemudian dilanjutkan dengan penerbangan ke Surabaya dan perjalanan darat ke Malang, menjadi bukti nyata perjuangan Yudha dan Nayla dalam menuntut ilmu. Mereka adalah representasi dari ribuan mahasiswa rantau yang berani keluar dari zona nyaman demi meraih masa depan yang lebih baik.
Arus Balik di Bandara Tjilik Riwut: Jakarta Jadi Tujuan Favorit
Sementara itu, General Manager Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Mohamad Adiwiyatno, menjelaskan bahwa arus balik Lebaran 2025 berjalan lancar tanpa kendala berarti. Jakarta menjadi rute keberangkatan paling diminati, diikuti oleh Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.
"Untuk arus balik, baik yang datang maupun yang pergi sama banyaknya, yakni 1.400 sekian orang," ujarnya, menunjukkan keseimbangan antara kedatangan dan keberangkatan penumpang.
Adiwiyatno juga memastikan bahwa posko terpadu di bandara tidak menerima keluhan dari pengguna jasa transportasi selama musim mudik dan arus balik Lebaran. Hal ini menunjukkan kesiapan dan kelancaran operasional bandara dalam melayani masyarakat.
Kisah Yudha dan Nayla, serta kelancaran arus balik di Bandara Tjilik Riwut, menjadi bagian dari potret besar Lebaran 2025. Sebuah momen yang diwarnai dengan kebahagiaan, kerinduan, dan semangat untuk kembali berjuang demi masa depan yang lebih baik.
Daftar Kata Kunci:
- Arus Balik Lebaran 2025
- Mahasiswa Rantau
- Kalimantan Tengah (Kalteng)
- Universitas Brawijaya
- Bandara Tjilik Riwut
- Kotawaringin Timur
- Pendidikan
- Mimpi
- Perantauan
- Pulang Kampung