Lonjakan Arus Balik di Jawa Barat: Hampir Satu Juta Kendaraan Padati Jalur Arteri

Jawa Barat Hadapi Peningkatan Signifikan Arus Balik Lebaran 2025

Arus balik Lebaran 2025 di Jawa Barat menunjukkan peningkatan yang signifikan. Data terbaru dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat mencatat bahwa 989.772 kendaraan telah melintasi 14 ruas jalan arteri utama di seluruh provinsi.

Plt Kadishub Jabar, Dhani Gumelar, mengungkapkan bahwa puncak arus balik terjadi pada akhir pekan lalu, dengan volume kendaraan yang sangat tinggi di berbagai titik strategis. Distribusi kendaraan terbagi dalam tiga sektor utama:

  • Pantura: Jalur pantai utara Jawa ini menjadi salah satu titik krusial. Di Losarang, Indramayu, tercatat 43.543 kendaraan menuju Jakarta dan 32.443 kendaraan menuju Jawa Tengah. Proporsi kendaraan besar yang melintas di wilayah ini relatif tinggi dibandingkan daerah lain.

  • Selatan: Lingkar Nagreg mencatat 75.582 kendaraan dari arah Tasikmalaya dan Garut menuju Bandung. Arah sebaliknya mencatat 43.076 kendaraan. Di Limbangan, Garut, 41.380 kendaraan menuju Bandung, sementara 29.679 kendaraan menuju Tasikmalaya. Pemantauan di Nagreg menunjukkan penurunan volume kendaraan dari Bandung menuju Tasikmalaya, didominasi kendaraan roda dua.

  • Tengah: Jalur tengah mencatat 20.391 kendaraan dari Jatiwangi, Majalengka menuju Cirebon, dan 20.755 kendaraan menuju Sumedang.

Prediksi Puncak Arus Balik dan Imbauan Keselamatan

Dhani Gumelar sebelumnya memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada Sabtu dan Minggu, 5-6 April 2025. Pihak Dishub mengimbau para pemudik untuk tetap berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.

Penurunan Angka Kecelakaan Lalu Lintas

Di tengah peningkatan volume kendaraan, terdapat kabar baik terkait keselamatan lalu lintas. Dishub Jawa Barat mengklaim adanya penurunan angka kecelakaan selama musim mudik Lebaran 2025. Selama 14 hari periode mudik, tercatat 220 kecelakaan dengan 59 korban meninggal dunia.

Perbandingan dengan tahun sebelumnya menunjukkan penurunan signifikan. Dhani Gumelar menjelaskan bahwa angka kecelakaan menurun 45% dibandingkan musim mudik Lebaran 2024. Selain korban jiwa, kecelakaan juga menyebabkan 64 orang luka berat dan 292 orang luka ringan.

Pada musim mudik Lebaran 2024, tercatat 397 kasus kecelakaan di Jawa Barat, dengan rincian 193 korban meninggal, 39 luka berat, dan 487 luka ringan. Tahun ini, di jalur arteri, tercatat 213 kasus kecelakaan dengan 54 korban meninggal, 64 luka berat, dan 272 luka ringan. Sementara di jalan tol, terjadi 7 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 5 orang meninggal dan 20 orang luka ringan.

Penurunan angka kecelakaan ini menjadi indikasi positif dari upaya peningkatan keselamatan lalu lintas yang dilakukan oleh berbagai pihak terkait. Meskipun demikian, kewaspadaan dan kehati-hatian tetap menjadi kunci utama bagi seluruh pengguna jalan, terutama selama periode arus balik yang padat ini. Peningkatan volume kendaraan menuntut konsentrasi dan kesabaran ekstra dari para pengemudi, serta kepatuhan terhadap aturan lalu lintas untuk menghindari potensi kecelakaan.

Kesimpulan

Arus balik Lebaran 2025 di Jawa Barat menunjukkan peningkatan signifikan dalam volume kendaraan, terutama di jalur arteri. Meskipun demikian, terdapat penurunan angka kecelakaan dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah terus mengimbau para pemudik untuk berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.