Tragedi di Pantai Karang Papak: Niat Menolong Berujung Maut, Seorang Pemuda Garut Meninggal Tenggelam

Upaya Heroik Berakhir Tragis di Pantai Karang Papak, Garut

Kabupaten Garut kembali berduka. Sebuah insiden tragis terjadi di Pantai Karang Papak, Kecamatan Cikelet, pada Minggu (6/4/2025). Empat orang pemuda yang berniat mulia menolong seorang wisatawan yang terseret ombak, justru menjadi korban ganasnya laut selatan. Satu di antara mereka, seorang pemuda bernama Adam, ditemukan meninggal dunia setelah sempat hilang terseret arus.

Menurut keterangan Kasat Polairud Polres Garut, Iptu Aep Saprudin, peristiwa bermula ketika keempat pemuda tersebut, Hendra, Ahmad, Hari, dan Adam, sedang menikmati suasana pantai dan bermain air. Tiba-tiba, mereka melihat seorang wisatawan lain berjuang melawan ombak yang menyeretnya ke tengah laut. Tanpa ragu, keempatnya bergegas memberikan pertolongan.

Dengan keberanian dan tenaga yang terkumpul, mereka berhasil menarik wisatawan yang terseret tersebut ke tepi pantai, menyelamatkannya dari bahaya maut. Namun, malapetaka justru menimpa para penolong itu sendiri. Ombak besar datang secara tiba-tiba dan menyeret mereka ke tengah laut.

Pencarian Intensif dan Penemuan Jenazah

Tiga dari empat pemuda, yakni Hendra, Ahmad, dan Hari, berhasil berjuang melawan arus dan mencapai tepi pantai. Hari bahkan mengalami luka-luka akibat kerasnya benturan ombak. Namun, nasib malang menimpa Adam. Ia terseret arus lebih jauh ke tengah laut dan dinyatakan hilang.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Polairud Polres Garut, petugas pantai, dan relawan segera melakukan pencarian intensif. Setelah beberapa jam pencarian yang melelahkan, jenazah Adam akhirnya ditemukan pada sore hari di kawasan Pantai Karang Nini, tidak jauh dari lokasi kejadian awal.

"Jenazah korban ditemukan di Pantai Karang Nini dalam kondisi meninggal dunia," ujar Iptu Aep Saprudin.

Jenazah Adam kemudian dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan pemeriksaan sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Girijaya, Kecamatan Cikajang.

Imbauan Keselamatan dan Peringatan Berulang

Tragedi ini menambah daftar panjang kasus wisatawan yang tenggelam di Pantai Karang Papak. Menurut catatan, hingga H+5 Lebaran tahun ini, sudah ada dua kasus wisatawan yang meninggal dunia akibat terseret arus di pantai tersebut. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan dan menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang.

Iptu Aep Saprudin kembali mengimbau kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke Pantai Karang Papak untuk selalu berhati-hati dan mematuhi peringatan yang telah diberikan. Ia menekankan pentingnya untuk tidak berenang di area yang berbahaya dan selalu mengawasi anak-anak.

"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan peringatan dan mengawasi wisatawan. Namun, tanpa kesadaran dan kerjasama dari masyarakat, kejadian seperti ini akan terus berulang," tegasnya.

Berikut adalah beberapa tips keselamatan yang perlu diperhatikan saat berada di pantai:

  • Perhatikan bendera peringatan: Bendera berwarna menunjukkan kondisi air dan potensi bahaya. Jangan berenang jika bendera merah berkibar.
  • Berenang di area yang diawasi: Pilih area pantai yang diawasi oleh penjaga pantai (lifeguard).
  • Jangan berenang sendirian: Selalu berenang bersama teman atau keluarga.
  • Waspadai arus balik: Arus balik dapat menarik Anda ke tengah laut dengan cepat. Jika Anda terjebak dalam arus balik, jangan panik. Berenanglah sejajar dengan pantai hingga Anda keluar dari arus tersebut.
  • Jaga anak-anak: Awasi anak-anak dengan seksama dan pastikan mereka selalu berada dalam jangkauan Anda.
  • Gunakan pelampung: Jika Anda tidak pandai berenang, gunakan pelampung.

Semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat berlibur di pantai. Keselamatan adalah yang utama. Jangan sampai niat untuk bersenang-senang justru berujung pada petaka.