Pertengkaran Berujung Petaka: Pramugari Shenzhen Airlines Terluka Akibat Gigitan Penumpang
Insiden di Pesawat Shenzhen Airlines: Pertengkaran Bau Badan Berujung Kekerasan
Penerbangan Shenzhen Airlines dari Shenzhen menuju Shanghai, China, mengalami penundaan dramatis akibat pertengkaran antar penumpang yang berujung pada penyerangan terhadap seorang pramugari. Insiden yang terjadi pada hari Selasa (1/4) lalu ini bermula dari keluhan mengenai aroma tubuh yang memicu adu mulut dan berujung pada tindakan kekerasan.
Menurut laporan, keributan pecah sesaat sebelum pesawat lepas landas. Dua penumpang wanita yang duduk bersebelahan saling melontarkan kata-kata kasar setelah salah satu di antaranya mengeluhkan bau badan penumpang lainnya. Tak terima dengan tuduhan tersebut, penumpang yang merasa tersinggung membalas dengan mengkritik aroma parfum lawan bicaranya yang dianggap terlalu kuat. Perdebatan semakin memanas hingga kedua penumpang terlibat adu fisik.
Seorang pramugari yang bertugas di kabin dengan sigap berusaha melerai pertikaian tersebut. Namun, upaya mulianya justru berbuah pahit. Salah satu penumpang yang terlibat pertengkaran, dalam keadaan emosi yang tidak terkendali, menggigit lengan sang pramugari.
"Buka mulutmu! Kamu menggigitku!" teriak pramugari tersebut, menggambarkan kepanikan dan kesakitan yang dialaminya.
Akibat gigitan tersebut, pramugari mengalami luka ringan dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak maskapai Shenzhen Airlines telah mengamankan kedua penumpang yang terlibat perkelahian dan menyerahkan mereka kepada pihak berwajib untuk proses hukum lebih lanjut. Seluruh penumpang lainnya terpaksa diturunkan dari pesawat dan diminta untuk kembali naik (boarding) setelah penundaan selama dua jam.
Reaksi Warganet dan Dampak Insiden
Insiden ini dengan cepat menyebar dan menjadi viral di media sosial China, menuai berbagai reaksi dari warganet. Sebagian besar netizen mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh penumpang dan menyerukan agar keduanya dimasukkan ke dalam daftar hitam (blacklist) transportasi umum, termasuk penerbangan dan kereta api. Tindakan ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
Di sisi lain, banyak warganet yang menunjukkan simpati dan dukungan terhadap pramugari yang menjadi korban. Mereka menyarankan agar pihak maskapai memberikan kompensasi yang layak dan memastikan pramugari tersebut mendapatkan vaksinasi tambahan untuk mencegah potensi penularan penyakit akibat gigitan tersebut.
Seorang netizen menulis, "Betapa beratnya pekerjaan seorang pramugari! Saya sangat merekomendasikan agar pramugari ini divaksinasi untuk memastikan dia tidak terinfeksi virus apa pun karena digigit penumpang." Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran publik terhadap keselamatan dan kesejahteraan para awak kabin yang seringkali harus menghadapi situasi sulit dan berisiko dalam menjalankan tugas mereka.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga etika dan kesopanan dalam interaksi sosial, terutama di ruang publik seperti pesawat terbang. Diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan penumpang dapat lebih menghargai peran dan kerja keras para awak kabin dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penerbangan.
- Penumpang yang terlibat perkelahian diamankan oleh pihak kepolisian.
- Penumpang diminta turun dari pesawat dan kembali boarding setelah 2 jam.
- Pramugari disarankan untuk mendapatkan vaksinasi tambahan.