BNPB Sukses Lakukan Modifikasi Cuaca Selama 16 Jam, Tekan Potensi Banjir Susulan Jabodetabek

Operasi Modifikasi Cuaca BNPB di Jabodetabek: Upaya Pencegahan Banjir Susulan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berhasil melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC) selama 16 jam 43 menit di wilayah Jawa Barat sebagai upaya mitigasi bencana banjir di Jabodetabek. Operasi yang berlangsung selama dua hari, sejak Selasa hingga Rabu (5 Maret 2025), melibatkan enam sorti penerbangan menggunakan pesawat Cessna Caravan PK-SNP dan telah menebarkan total 9.000 kg Natrium Chlorida (NaCl) dan 2.000 kg Kalsium Oksida (CaO) ke atmosfer. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap prakiraan cuaca yang mengindikasikan potensi hujan sedang hingga lebat di Jabodetabek hingga 11 Maret 2025. Keberhasilan operasi ini ditandai dengan tidak adanya hujan signifikan di wilayah Jabodetabek pasca pelaksanaan OMC.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan detail teknis operasi tersebut. Ia memaparkan bahwa rute penyemaian bahan semai tersebar di beberapa titik strategis di Jawa Barat. Rinciannya sebagai berikut:

  • Sortir 1: Perairan utara Jawa Barat
  • Sortir 2: Wilayah utara Bekasi
  • Sortir 3: Wilayah Bekasi
  • Sortir 4: Wilayah Bekasi dan Karawang
  • Sortir 5: Pesisir Karawang hingga Pamanukan
  • Sortir 6: Wilayah Jatiluhur dan area Bandung

Menurut Muhari, operasi ini merupakan bagian dari upaya percepatan penanganan darurat banjir di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Tujuh sorti penerbangan telah dilakukan dalam total waktu 16 jam 43 menit, dengan total bahan semai mencapai 11.000 kg. BNPB sendiri berencana melanjutkan operasi modifikasi cuaca hingga 8 Maret 2025 sebagai langkah antisipatif terhadap potensi banjir susulan. Operasi ini diharapkan dapat secara efektif mengurangi curah hujan dan meminimalisir dampak negatif dari potensi hujan lebat di wilayah Jabodetabek.

Langkah proaktif BNPB ini mendapat apresiasi luas mengingat potensi kerugian yang signifikan akibat banjir susulan di daerah padat penduduk seperti Jabodetabek. Dengan memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca, BNPB menunjukkan komitmennya dalam melindungi masyarakat dari ancaman bencana alam dan mengurangi risiko kerugian ekonomi dan sosial.

BNPB terus memonitor perkembangan cuaca dan situasi di lapangan dan tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang masa operasi modifikasi cuaca jika diperlukan. Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan operasi modifikasi cuaca akan terus diinformasikan kepada publik melalui kanal-kanal komunikasi resmi BNPB.