Gelombang Kekhawatiran IKM Mojokerto di Tengah Kebijakan Tarif Trump: Perlindungan Produk Lokal Jadi Kunci
Ancaman Tarif Impor AS: IKM Mojokerto Serukan Kebijakan Proteksi
Para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Mojokerto, Jawa Timur, kini tengah dirundung kekhawatiran atas potensi dampak kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Meskipun efek langsung belum terasa, mereka memandang perlunya langkah antisipasi dari pemerintah guna melindungi eksistensi produk lokal di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Zakaria, seorang perajin alas kaki yang menjadi salah satu peserta Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), mengungkapkan bahwa tanpa adanya kebijakan proteksi, produk IKM lokal berpotensi tergerus oleh serbuan produk impor. Ia mengusulkan agar pemerintah menggencarkan program "Bangga dengan Produk Lokal" sebagai benteng pertahanan terhadap potensi banjir produk impor.
Program "Bangga Produk Lokal" Sebagai Solusi
Program "Bangga dengan Produk Lokal" diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal dan menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap produk dalam negeri. Langkah ini dianggap krusial untuk membendung masuknya produk impor yang semakin kompetitif akibat perubahan kebijakan perdagangan internasional.
Umi Rosyidah, perajin manik-manik tembaga, menambahkan bahwa persaingan dengan produk pabrikan semakin sengit pasca-kebijakan tarif impor AS. Ia menekankan perlunya regulasi yang berpihak pada IKM lokal agar mereka mampu bertahan di tengah gempuran produk impor.
Kekhawatiran Ekspor dan Limpahan Produk
Ketua Umum Dekranasda Kota Mojokerto, Supriyadi, menyampaikan kekhawatiran terkait potensi tergerusnya pasar ekspor IKM lokal, meskipun Amerika Serikat bukan merupakan negara tujuan utama ekspor mereka. Ia mewaspadai kemungkinan negara-negara lain seperti China dan Vietnam mengalihkan produk mereka ke pasar domestik Indonesia akibat kehilangan pangsa pasar di AS.
"Kebijakan proteksi produk IKM lokal di pasar domestik, bakal memberi kontribusi positif bagi eksistensi produk-produk yang dihasilkan IKM lokal," tegas Supriyadi.
Pemerintah Daerah Berkomitmen Dukung IKM
Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, mengakui bahwa kebijakan tarif Trump akan berdampak pada produk IKM yang telah menjadi komoditas ekspor. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan ini. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung IKM dengan mengoptimalkan sektor pariwisata sebagai penyeimbang dan memberikan semangat kepada para pelaku usaha.
"Kondisi ini jangan menjadikan patah semangat dan berkecil hati. Kita harus yakin kita pasti bisa melaluinya," ujar Walikota Ika Puspitasari.
Berikut poin-poin penting yang mengemuka dalam FGD:
- Desakan Kebijakan Proteksi: Pelaku IKM mendesak pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang melindungi produk lokal dari serbuan impor.
- Program "Bangga Produk Lokal": Program ini dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan daya saing dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri.
- Ancaman Persaingan: Persaingan dengan produk pabrikan semakin ketat setelah kebijakan tarif impor AS.
- Kekhawatiran Ekspor: Potensi tergerusnya pasar ekspor IKM lokal akibat pengalihan produk dari negara lain.
- Komitmen Pemerintah Daerah: Pemerintah Kota Mojokerto berkomitmen untuk mendukung IKM melalui berbagai upaya, termasuk optimalisasi sektor pariwisata.
IKM Mojokerto berharap pemerintah pusat dan daerah dapat segera mengambil langkah konkret untuk melindungi keberlangsungan usaha mereka di tengah ketidakpastian ekonomi global.