Jejak Islam di Banten: Menelusuri 10 Situs Ziarah yang Penuh Berkah

Banten, wilayah yang kaya akan sejarah dan budaya, menyimpan jejak peradaban Islam yang mendalam. Lebih dari sekadar destinasi wisata, Banten menawarkan pengalaman spiritual melalui ziarah ke makam para ulama dan tokoh agama yang berjasa menyebarkan ajaran Islam di tanah ini. Tradisi ziarah bukan hanya menjadi agenda tahunan saat libur panjang, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Banten sehari-hari. Berikut adalah sepuluh tempat ziarah di Banten yang sarat akan nilai sejarah dan keberkahan:

1. Kompleks Pemakaman Kesultanan Banten

Terletak di kawasan Banten Lama, kompleks ini menjadi peristirahatan terakhir para Sultan Banten, termasuk Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Zainul Abidin. Lokasinya yang berada di sebelah utara Masjid Agung Banten menjadikannya pusat ziarah yang ramai dikunjungi.

2. Makam Syekh Muhammad Soleh

Makam Syekh Muhammad Soleh terletak di Gunung Santri, Desa Bojonegara. Beliau adalah ulama yang menyebarkan Islam di wilayah pantai utara Banten. Syekh Muhammad Sholeh juga dikenal sebagai santri dari Sunan Gunung Jati dan Sunan Ampel. Selain makam beliau, terdapat pula makam para pengawal dan santrinya.

3. Makam Syekh Abdul Jabbar

Syekh Abdul Jabbar adalah seorang ulama yang memiliki peran penting dalam pembangunan Pandeglang. Beliau juga merupakan keturunan dari Sunan Kalijaga dan pernah menjadi panglima Sultan Maulana Hasanuddin dalam menyebarkan Islam di Banten.

4. Makam Abuya Bustomi

Ahmad Bustomi bin Ahmad Jasuta, atau yang lebih dikenal dengan Abuya Bustomi (Abuya Cisantri), adalah seorang ulama terkemuka dan pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Al Hidayah Cisantri. Gelar 'Abuya' diberikan masyarakat sebagai bentuk penghormatan atas keilmuannya. Banyak alumni pesantren ini yang berkontribusi dalam dakwah di berbagai daerah.

5. Makam Syekh Asnawi

Syekh Asnawi bin Abdurrahman al-Bantani, yang dikenal sebagai Syekh Asnawi Caringin, lahir di Kampung Caringin, Labuan. Beliau dikenal karena semangatnya dalam mengajarkan Islam dan juga gigih melawan penjajah. Makam beliau terletak di pinggir pantai, di sebelah barat Masjid Caringin.

6. Masjid Agung Tanara

Masjid Agung Tanara adalah peninggalan Sultan Maulana Hasanuddin yang berlokasi di Kampung Tanara, Serang. Selain nilai historisnya, masjid ini juga menyimpan jejak dakwah Islam di Banten. Di sekitar masjid, terdapat makam tokoh penting seperti Tubagus Sulaiman dan Pangeran Arya Kasunyatan.

7. Batu Quran

Batu Quran, yang terletak di kaki Gunung Karang Pandeglang, adalah sebuah batu besar dengan tulisan Alquran. Masyarakat meyakini bahwa batu ini dulunya merupakan pijakan kaki Syekh Maulana Mansyuruddin saat hendak pergi ke Baitullah. Di lokasi ini juga terdapat aliran air jernih yang dipercaya memiliki berkah.

8. Makam Syekh Maulana Mansyuruddin

Syekh Maulana Mansyuruddin adalah tokoh penyebar Islam di Pandeglang yang dikenal memiliki karomah luar biasa. Makamnya terletak di kawasan Cikaduen, Cimanuk, dan sering dikunjungi sebagai tempat ziarah, terutama oleh peziarah dari luar kota.

9. Makam Syekh Abdul Syukur

Syekh Abdul Syukur adalah tokoh penting dalam sejarah dakwah Islam di Banten dan memiliki hubungan dengan keluarga Kesultanan Banten. Makamnya berada di kawasan Masjid Agung Tanara dan menjadi tempat ziarah untuk mengenang perjuangannya dalam menyebarkan Islam.

10. Makam Tubagus Sulaiman

Tubagus Sulaiman adalah ulama kharismatik yang hidup di masa awal Kesultanan Banten. Beliau menjadi rujukan keilmuan agama di zamannya. Makamnya terletak tidak jauh dari Masjid Agung Tanara dan sering masuk dalam daftar makam wali yang ramai dikunjungi.

Ziarah ke tempat-tempat ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual untuk merenungkan sejarah, meneladani nilai-nilai luhur, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Situs-situs ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Banten dan warisan berharga bagi generasi penerus.