Trauma Gempa Myanmar Bayangi Perayaan Songkran: Turis Asing Batalkan Kunjungan ke Thailand

Trauma Gempa Myanmar Bayangi Perayaan Songkran: Turis Asing Batalkan Kunjungan ke Thailand

Gelaran Festival Songkran yang menjadi daya tarik wisata utama Thailand terancam sepi pengunjung. Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Myanmar pada akhir Maret lalu, yang getarannya terasa hingga Bangkok dan negara tetangga, telah memicu kekhawatiran di kalangan wisatawan mancanegara. Akibatnya, banyak yang memilih untuk membatalkan atau menunda perjalanan mereka ke Thailand.

Adith Chairattananon, Sekretaris Jenderal Asosiasi Agen Perjalanan Thailand (ATTA), mengungkapkan penurunan signifikan, sekitar 20%, dalam jumlah wisatawan Tiongkok yang datang untuk merayakan Tahun Baru Thailand. Pembatalan penerbangan charter dari Kota Chengdu menjadi indikasi kuat dampak gempa terhadap minat wisatawan. Industri pariwisata Thailand kini tengah berjuang untuk memulihkan kepercayaan publik dan meyakinkan wisatawan bahwa Thailand aman untuk dikunjungi.

Kekhawatiran Wisatawan Meningkat

Kekhawatiran wisatawan sangat beralasan. Gempa berkekuatan 7,7 skala Richter yang berpusat di Myanmar itu merupakan yang terkuat dalam satu abad terakhir. Getaran kuat dirasakan di Bangkok, mengguncang gedung-gedung tinggi, menyebabkan keretakan dinding, dan bahkan membuat air tumpah dari kolam renang di atap. Pengalaman traumatis ini membekas di benak para wisatawan.

Nguyen Thuy Trang, seorang wisatawan asal Hanoi, Vietnam, menjadi salah satu contohnya. Setelah memesan tiket pesawat ke Thailand, ia dilanda keraguan dan mencari informasi di berbagai forum perjalanan. Akhirnya, Trang memutuskan untuk membatalkan perjalanannya karena mempertimbangkan faktor keselamatan yang meningkat. Keputusan serupa juga diambil oleh banyak wisatawan lainnya.

Dampak Terhadap Industri Pariwisata

Pembatalan perjalanan oleh wisatawan berdampak signifikan terhadap industri pariwisata Thailand. Nguyen Huu Cuong, Direktur Jenderal Trang An Travel, mengakui bahwa jumlah pelanggan yang memesan tur untuk Songkran tahun ini jauh lebih rendah dari biasanya. Beberapa pelanggan bahkan menjadwalkan ulang perjalanan mereka untuk bulan Mei atau setelahnya, berharap situasi akan lebih kondusif.

Thienprasit Chaiyapatranun, Presiden Asosiasi Hotel Thailand, memperkirakan penurunan 10-15% dalam kedatangan wisatawan asing selama dua minggu ke depan, periode puncak perayaan Songkran. Hal ini tentu menjadi pukulan berat bagi sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Thailand.

Upaya Pemerintah dan Industri

Pemerintah Thailand dan pelaku industri pariwisata berupaya keras untuk mengatasi dampak negatif gempa dan memulihkan kepercayaan wisatawan. Perayaan Songkran tetap dilaksanakan sesuai rencana di berbagai kota seperti Bangkok dan Chiang Mai, dengan penekanan pada aspek keselamatan dan keamanan.

Orang dalam industri mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan cepat dan efektif guna mengatasi ketakutan publik dan meyakinkan wisatawan bahwa Thailand aman untuk dikunjungi. Upaya promosi pariwisata yang gencar, jaminan keamanan, dan informasi yang transparan diharapkan dapat membantu memulihkan citra Thailand sebagai destinasi wisata yang aman dan menarik.

Daftar dampak yang timbul:

  • Penurunan jumlah wisatawan asing
  • Pembatalan penerbangan
  • Penurunan pendapatan industri pariwisata
  • Kerugian ekonomi

Kota Terdampak:

  • Bangkok
  • Chiang Mai