Di Tengah Turbulensi Pasar, Trump Defensif Soal Kebijakan Tarif dan Dampaknya

Presiden Donald Trump berusaha meredam kekhawatiran pasar terkait kebijakan tarif impor yang baru-baru ini diumumkannya, meskipun pasar saham global mengalami gejolak signifikan. Penegasan ini disampaikan Trump di Air Force One pada Minggu (6/4/2025), di tengah laporan penurunan tajam indeks saham berjangka AS.

Trump bersikeras bahwa kebijakan tarif, yang bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan dengan China, adalah "obat" yang diperlukan untuk memperbaiki ketidakseimbangan ekonomi. "Saya tidak ingin ada yang turun, tetapi terkadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu," ujarnya, mengisyaratkan bahwa penurunan pasar saham adalah efek samping yang tak terhindarkan dari kebijakan yang lebih luas. Dia menambahkan bahwa defisit perdagangan triliunan dolar AS dengan China tidak dapat diabaikan, dan tarif adalah alat yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan yang lebih adil.

Namun, pernyataan Trump ini kontras dengan unggahan video di akun Truth Social miliknya beberapa hari sebelumnya. Video tersebut, yang awalnya beredar di TikTok, mengklaim bahwa aksi jual saham adalah bagian dari strategi ekonomi yang disengaja. Kontradiksi ini memicu kebingungan dan memperdalam ketidakpastian di kalangan investor.

Kepanikan Pasar Global

Pasar saham global memang menunjukkan reaksi negatif terhadap kebijakan tarif Trump. Indeks Nikkei 225 di Jepang anjlok lebih dari 8 persen, sementara indeks Topix turun lebih dari 9 persen. Di Wall Street, saham berjangka Dow Jones Industrial Average turun 4,1 persen, memperpanjang kerugian dari hari Kamis dan Jumat sebelumnya. Kekhawatiran meningkat bahwa pasar saham AS akan memasuki bear market, sebuah kondisi di mana harga saham turun 20 persen atau lebih dari puncaknya.

Menurut laporan, kebijakan tarif Trump telah menghapus lebih dari 5,4 triliun dolar AS dari pasar AS hanya dalam dua hari setelah pengumuman tersebut. Sejak pertengahan Februari, total kerugian pasar diperkirakan mendekati 10 triliun dolar AS, memukul tabungan pensiun jutaan warga Amerika. Angka ini menggambarkan dampak finansial yang signifikan dari ketidakpastian yang diciptakan oleh kebijakan tersebut.

Pembelaan dari Kabinet Trump

Menteri Perdagangan Howard Lutnick memperkuat sikap Trump, menyatakan bahwa pemerintah AS tidak akan mundur dari rencana tarif timbal balik terhadap mitra dagang utama, meskipun pasar saham global mengalami tekanan. Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett juga menambahkan bahwa penurunan pasar bukan bagian dari strategi ekonomi yang disengaja.

Terlepas dari pembelaan tersebut, pasar tetap gelisah. Investor khawatir bahwa perang dagang yang berkepanjangan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi global dan merusak rantai pasokan. Ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan AS terus menjadi sumber utama volatilitas pasar.

Implikasi Jangka Panjang

Kebijakan tarif Trump memiliki implikasi jangka panjang yang signifikan. Selain dampak langsung pada pasar saham, tarif dapat memicu inflasi, mengurangi daya beli konsumen, dan merugikan perusahaan yang bergantung pada impor. Jika dibiarkan berlanjut, perang dagang dapat merusak sistem perdagangan global dan menghambat pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia.

Sementara Trump berpendapat bahwa tarif diperlukan untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan dan melindungi kepentingan ekonomi AS, kritikus berpendapat bahwa kebijakan tersebut merugikan konsumen dan bisnis Amerika. Dampak penuh dari kebijakan tarif Trump masih harus dilihat, tetapi jelas bahwa kebijakan tersebut telah menciptakan ketidakpastian yang signifikan di pasar keuangan global.

Berikut adalah poin-poin penting dari berita ini:

  • Trump membantah telah sengaja memicu aksi jual saham melalui kebijakan tarif.
  • Trump berpendapat bahwa tarif adalah "obat" yang diperlukan untuk memperbaiki defisit perdagangan dengan China.
  • Pasar saham global telah mengalami gejolak signifikan setelah pengumuman kebijakan tarif.
  • Kebijakan tarif telah menghapus triliunan dolar dari nilai pasar.
  • Kabinet Trump membela kebijakan tarif, meskipun ada kekhawatiran pasar.
  • Kebijakan tarif memiliki implikasi jangka panjang yang signifikan bagi ekonomi global.

Para ekonom dan analis pasar terus memantau situasi dengan cermat, berupaya untuk mengukur dampak penuh dari kebijakan tarif Trump dan potensi konsekuensinya bagi ekonomi global.