Penumpang Yordania Hadapi Dakwaan Serius Usai Diduga Coba Buka Pintu Darurat Pesawat AirAsia X

Penumpang AirAsia X Diamankan di Sydney Akibat Upaya Membuka Pintu Darurat

Seorang pria berkebangsaan Yordania bernama Shadi Taiseer Alsaaydeh terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara setelah diduga mencoba membuka pintu darurat pesawat AirAsia X dengan nomor penerbangan D7220. Insiden ini terjadi dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Sydney, Australia, pada Sabtu malam, 5 April 2025.

Polisi Federal Australia (AFP) menahan Alsaaydeh setibanya pesawat di Sydney atas dua tuduhan serius, yaitu membahayakan keselamatan penerbangan dan menyerang awak kabin. Upaya pembukaan pintu darurat ini dilaporkan terjadi di bagian belakang pesawat. Setelah upaya pertama gagal, yang bersangkutan dipindahkan ke kursi di tengah pesawat. Namun, ia kembali mencoba membuka pintu darurat lainnya, memaksa awak kabin dan penumpang lain untuk menahannya.

"Awak kabin kami yang terlatih secara profesional merespons insiden tersebut dengan sigap. Semua langkah yang diperlukan diambil untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang dan kru," demikian pernyataan resmi dari pihak AirAsia X, seperti dikutip dari The Guardian.

Maskapai penerbangan tersebut menegaskan bahwa keselamatan penumpang dan kru tidak terancam dalam insiden ini. AirAsia X juga memberlakukan kebijakan tanpa toleransi terhadap perilaku yang tidak pantas dalam bentuk apapun. Sesuai prosedur standar, maskapai telah melaporkan kejadian ini kepada AFP dan otoritas terkait lainnya untuk tindakan lebih lanjut. Saat ini kasus tersebut sedang dalam penyelidikan pihak berwenang, dan AirAsia X menolak memberikan komentar lebih lanjut.

Peringatan Keras AFP Terhadap Perilaku Berbahaya di Pesawat

Detektif Penjabat Supt. AFP Davina Copelin menyampaikan peringatan keras terhadap segala bentuk perilaku berbahaya di dalam pesawat. Ia menekankan bahwa tindakan semacam itu tidak akan ditoleransi.

"Perilaku pria ini berpotensi menimbulkan konsekuensi tragis. Penumpang dan staf pesawat tidak seharusnya mengalami perlakuan yang tidak tertib, kasar, atau membahayakan selama penerbangan," tegas Copelin. Ia menambahkan bahwa AFP tidak akan ragu untuk menindak tegas individu yang terlibat dalam tindakan kriminal di pesawat terbang, terutama jika tindakan tersebut mengancam keselamatan penerbangan, penumpang, dan awak kabin.

Insiden ini menjadi pengingat penting akan pentingnya menjaga ketertiban dan mengikuti aturan keselamatan penerbangan. Pihak berwenang terus berupaya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh penumpang selama penerbangan.