Bupati Indramayu Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Perjalanan Pribadi ke Jepang Tanpa Izin
Bupati Indramayu Minta Maaf Atas Kepergian ke Jepang Tanpa Pemberitahuan
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, telah menyampaikan permohonan maaf kepada mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait keputusannya untuk melakukan perjalanan pribadi ke Jepang tanpa mengikuti prosedur perizinan yang berlaku. Konfirmasi ini disampaikan oleh Dedi Mulyadi melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa Lucky Hakim telah menghubunginya dan menyampaikan penyesalan atas kelalaiannya dalam mengajukan izin sebelum melakukan perjalanan ke Jepang. Meskipun Dedi Mulyadi mengakui bahwa berlibur adalah hak setiap individu, termasuk Lucky Hakim, ia menekankan pentingnya mentaati peraturan yang berlaku bagi kepala daerah.
"Tadi malam Pak Lucky Hakim sudah berkomunikasi dengan saya dan dia sampaikan permintaan maaf karena tidak mengajukan izin terlebih dahulu bepergian ke Jepang," ujar Dedi Mulyadi dalam keterangannya.
Sebagai seorang kepala daerah, Lucky Hakim seharusnya mengajukan izin kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Barat. Prosedur ini penting untuk memastikan bahwa kegiatan dinas tidak terganggu dan bahwa pemerintah daerah tetap berjalan efektif. Ketentuan ini telah diatur dalam peraturan pemerintah.
Lucky Hakim sendiri telah mengkonfirmasi keberadaannya di Jepang. Ia menjelaskan bahwa perjalanan tersebut dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri dan berlangsung selama masa cuti bersama. Menurutnya perjalanan itu dilakukan untuk memenuhi keinginan anak-anaknya.
"Betul saya di Jepang dan sehabis lebaran kemarin berangkat dan sampai selesai cuti bersama," ungkap Lucky Hakim saat dikonfirmasi oleh awak media pada tanggal 6 April 2025.
Ketika ditanya mengenai izin dari Gubernur dan Menteri Dalam Negeri, Lucky Hakim memberikan jawaban singkat bahwa ia akan segera menghadap kedua pejabat tersebut untuk memberikan penjelasan lebih lanjut. Hal ini menunjukkan kesadaran Lucky Hakim atas prosedur yang seharusnya ditempuh dan niatnya untuk bertanggung jawab atas kelalaiannya.
Sebelum bertolak ke Jepang, Lucky Hakim diketahui menggelar open house di Pendopo Kantor Bupati Indramayu pada Hari Raya Idul Fitri. Ia juga turut serta dalam kegiatan patroli untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanannya ke Jepang hingga tanggal 7 April dan kembali bertugas pada tanggal 8 April, dengan agenda mengunjungi desa-desa yang terkena dampak banjir rob di Eretan.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi para pejabat publik untuk selalu mengedepankan kepatuhan terhadap aturan dan prosedur yang berlaku, serta menjaga komunikasi yang baik dengan atasan dan pihak-pihak terkait. Transparansi dan akuntabilitas merupakan kunci utama dalam menjalankan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Rangkuman Poin Penting:
- Bupati Indramayu, Lucky Hakim, meminta maaf kepada Dedi Mulyadi karena pergi ke Jepang tanpa izin.
- Dedi Mulyadi menyatakan bahwa Lucky Hakim memiliki hak untuk berlibur, tetapi harus mengikuti prosedur perizinan.
- Lucky Hakim mengakui keberadaannya di Jepang dan berjanji akan menghadap Gubernur dan Mendagri untuk memberikan penjelasan.
- Sebelum ke Jepang, Lucky Hakim menggelar open house dan melakukan patroli.
- Lucky Hakim kembali bertugas pada 8 April dengan agenda mengunjungi desa korban rob.