Banjir Bekasi Timbulkan Masalah Kesehatan di Tengah Ribuan Pengungsi
Banjir Bekasi Timbulkan Masalah Kesehatan di Tengah Ribuan Pengungsi
Bencana banjir yang melanda Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Selasa (4/3/2025) tak hanya mengakibatkan kerugian materiil, namun juga menimbulkan masalah kesehatan di tengah ribuan pengungsi. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat hingga Rabu (5/3/2025), sebanyak 61.648 jiwa dari 16.371 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang tersebar di 16 kecamatan. Kondisi ini diperparah dengan munculnya laporan mengenai sejumlah pengungsi yang mengalami demam dan gatal-gatal.
Salah satu lokasi pengungsian di Masjid Jani Ummu Faishal, Desa Srimukti, Tambun Utara, menampung sekitar 300 warga dari Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) 2, Desa Satriamekar. Ketua RW 10 Desa Satriamekar, Nait (47), mengungkapkan keprihatinan atas kondisi kesehatan para pengungsi. "Warga mulai mengeluh gatal-gatal, demam, dan pusing. Keluhan gatal-gatal menjadi yang paling banyak," ujarnya saat ditemui di lokasi pengungsian. Nait menduga, penyakit gatal-gatal ini disebabkan oleh air banjir yang berasal dari persawahan terdekat yang baru saja diberi pupuk. "Air banjir yang menggenangi permukiman membawa sisa pupuk dari sawah, sehingga menyebabkan iritasi kulit," tambahnya. Anak-anak dan orang dewasa sama-sama terdampak masalah kesehatan ini.
Meskipun demikian, BPBD Kabupaten Bekasi dan petugas puskesmas setempat telah memberikan respon cepat. Para pengungsi telah mendapatkan perawatan medis awal dan obat-obatan dari petugas kesehatan. "Petugas puskesmas sudah memberikan obat-obatan untuk meringankan gejala," kata Nait menambahkan. Namun, hal ini tetap menjadi perhatian serius mengingat jumlah pengungsi yang cukup besar dan potensi penyebaran penyakit yang lebih luas. Keberadaan 14 lokasi pengungsian di berbagai kecamatan menunjukan skala dampak bencana ini yang cukup luas dan memerlukan penanganan komprehensif.
BPBD Kabupaten Bekasi terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan para pengungsi. Selain bantuan logistik, upaya pencegahan dan penanganan penyakit juga menjadi fokus utama. Koordinasi antar instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, juga terus dilakukan untuk memastikan kesehatan para pengungsi terjaga. Situasi ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk meminimalisir dampak kesehatan bagi masyarakat.
Kecamatan yang terdampak banjir:
- Babelan
- Sukawangi
- Tambun Utara
- Cibitung
- Tambun Selatan
- Cikarang Selatan
- Serang Baru
- Sukatani
- Cikarang Barat
- Cikarang Utara
- Kedungwaringin
- Cikarang Timur
- Bojongmangu
- Cibarusah
- Cikarang Pusat
- Setu
Perlu adanya langkah-langkah antisipatif dan penanganan yang lebih terstruktur untuk memastikan keselamatan dan kesehatan warga yang terdampak bencana serupa di masa mendatang.