Pramono Anung Tinjau Titik Rawan Banjir Jakarta dari Udara
Pramono Anung Tinjau Titik Rawan Banjir Jakarta dari Udara
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, melakukan peninjauan udara terhadap kondisi pascabanjir di Jakarta pada Kamis, 6 Mei 2025. Peninjauan menggunakan helikopter ini dilakukan guna memastikan kondisi terkini wilayah-wilayah yang sebelumnya terdampak genangan air akibat curah hujan tinggi yang melanda Ibu Kota sejak Senin, 3 Mei 2025. Penerbangan dimulai pukul 08.20 WIB dari Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sebelum lepas landas, Pramono Anung, yang terlihat mengenakan kemeja putih dan jaket abu-abu, sempat menyapa awak media yang meliput kegiatan tersebut. Ia menyampaikan rencana singkat untuk melakukan peninjauan udara selama kurang lebih 20 menit, dan berjanji akan memberikan keterangan pers seusai kegiatan. Peninjauan ini tidak dilakukan sendirian, melainkan didampingi oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jakarta, Ika Agustin Ningrum; Sekretaris Pelaksana BPBD Jakarta, Marulitua Sijabat; Kakorpolairud Baharkam Polri, Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih; dan Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Erdi A Chaniago. Kehadiran pejabat-pejabat ini menandakan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani dampak banjir dan mengantisipasi potensi bencana serupa di masa mendatang.
Helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169 yang digunakan dalam peninjauan ini lepas landas sekitar pukul 08.30 WIB. Penerbangan difokuskan pada titik-titik rawan banjir di Jakarta untuk memastikan efektivitas penanganan dan pemulihan pascabanjir. Meskipun data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta pada Rabu, 5 Mei 2025, pukul 23.00 WIB, menyatakan seluruh genangan air telah surut, peninjauan ini tetap penting dilakukan sebagai langkah antisipasi dan evaluasi.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, mengonfirmasi surutnya genangan air di seluruh wilayah DKI Jakarta. Namun, BPBD tetap mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat. Imbauan ini menekankan pentingnya kehati-hatian terhadap potensi banjir susulan mengingat prediksi cuaca yang masih fluktuatif. Masyarakat juga diimbau untuk selalu siaga dan segera menghubungi nomor darurat 112 yang beroperasi 24 jam tanpa biaya, bila menghadapi situasi darurat terkait banjir. Langkah-langkah antisipasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi warga Jakarta dari ancaman bencana hidrometeorologi.
Meskipun banjir telah surut, peninjauan udara yang dilakukan oleh Gubernur Pramono Anung merupakan langkah strategis dalam memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di masa depan dan sekaligus sebagai bentuk evaluasi atas penanganan banjir yang telah dilakukan. Informasi yang diperoleh dari peninjauan ini akan menjadi dasar dalam penyusunan strategi mitigasi bencana yang lebih efektif dan terintegrasi di Jakarta. Hal ini meliputi perbaikan infrastruktur, sistem peringatan dini, dan peningkatan kapasitas respon darurat.