Dampak Kebijakan Trump: Industri Pariwisata AS Terancam Penurunan Drastis

Industri Pariwisata AS di Bawah Bayang-Bayang Kebijakan Trump

Kebijakan imigrasi yang ketat dan retorika yang terpolarisasi dari pemerintahan Donald Trump menimbulkan kekhawatiran serius bagi industri pariwisata Amerika Serikat. Sebuah laporan dari Tourism Economics memprediksi penurunan signifikan dalam kedatangan wisatawan asing dan pengeluaran mereka, yang berpotensi merugikan ekonomi AS miliaran dolar.

Penurunan yang Diprediksi dan Faktor Penyebab

Laporan Tourism Economics memproyeksikan penurunan kedatangan wisatawan asing sebesar 5,1% pada tahun 2025 dibandingkan dengan proyeksi peningkatan sebelumnya sebesar 8,8%. Lebih lanjut, pengeluaran wisatawan diperkirakan akan merosot 10,9%. Adam Sacks, presiden Tourism Economics, memperingatkan bahwa situasi dapat memburuk lebih lanjut karena "dampak antipati terhadap AS".

Beberapa faktor berkontribusi pada penurunan yang diproyeksikan ini:

  • Kebijakan Imigrasi yang Ketat: Pembatasan imigrasi yang ketat membuat wisatawan potensial enggan mengunjungi AS.
  • Tarif dan Ketegangan Perdagangan: Pengenaan tarif pada negara-negara seperti Kanada, Meksiko, dan China, serta ancaman tarif terhadap Uni Eropa, telah menciptakan ketidakpastian dan ketegangan politik global.
  • Retorika yang Terpolarisasi: Retorika pemerintahan Trump yang terpolarisasi dipandang negatif oleh sebagian orang, yang membuat mereka kurang tertarik untuk mengunjungi AS.
  • Dolar AS yang Kuat: Dolar AS yang kuat membuat perjalanan ke AS lebih mahal bagi wisatawan asing, sehingga mengurangi volume pengunjung dan lama tinggal rata-rata.
  • Kekhawatiran Ekonomi: Prospek ekonomi yang tidak pasti, termasuk kekhawatiran tentang resesi dan inflasi, juga membuat wisatawan waspada.

Dampak pada Berbagai Sektor

Penurunan pariwisata dapat berdampak luas pada berbagai sektor ekonomi AS:

  • Perhotelan: Hotel, restoran, dan bisnis lain yang melayani wisatawan akan mengalami penurunan pendapatan.
  • Transportasi: Maskapai penerbangan, perusahaan penyewaan mobil, dan layanan transportasi lainnya akan terpengaruh oleh penurunan jumlah wisatawan.
  • Atraksi Wisata: Museum, taman hiburan, dan atraksi wisata lainnya akan melihat penurunan jumlah pengunjung.
  • Acara Olahraga: Kebijakan imigrasi yang ketat dapat memengaruhi penyelenggaraan acara olahraga besar di AS, seperti Piala Ryder, Piala Dunia FIFA, dan Olimpiade Musim Panas.

Reaksi dari Industri Pariwisata

Asosiasi Perjalanan AS telah memperingatkan bahwa tarif bea cukai akan menghalangi warga Kanada, yang merupakan kontingen wisatawan asing terbesar di AS. Julie Coker, presiden Pariwisata NYC, mengatakan bahwa New York telah melihat warga Kanada membatalkan pemesanan tur dan penurunan pencarian daring untuk hotel dan pertunjukan Broadway.

Beberapa maskapai penerbangan, seperti United Airlines, telah mencatat penurunan besar dalam perjalanan dari Kanada ke AS.

Upaya untuk Mengatasi Tantangan

Industri pariwisata AS sedang berupaya untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh kebijakan Trump. Beberapa strategi yang digunakan meliputi:

  • Diversifikasi Pasar: Menargetkan wisatawan dari negara-negara yang kurang terpengaruh oleh kebijakan Trump.
  • Promosi yang Disesuaikan: Mengembangkan kampanye promosi yang menyoroti aspek positif dari AS dan mengatasi kekhawatiran wisatawan potensial.
  • Advokasi Kebijakan: Melobi pemerintah untuk kebijakan yang mendukung industri pariwisata.

Kesimpulan

Kebijakan pemerintahan Trump menimbulkan ancaman signifikan bagi industri pariwisata AS. Penurunan kedatangan wisatawan asing dan pengeluaran mereka dapat berdampak luas pada ekonomi AS. Industri pariwisata perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa AS tetap menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan dari seluruh dunia.

Survei Opini Publik

Sebuah survei oleh YouGov menunjukkan bahwa 35% responden dari 16 negara Eropa dan Asia cenderung tidak mengunjungi Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump, sementara hanya 22% yang lebih cenderung untuk berkunjung. Meskipun beberapa wisatawan dari Prancis, Uzbekistan, dan Argentina yang diwawancarai di New York mengatakan bahwa sikap Trump tidak mengubah rencana perjalanan mereka, temuan ini menyoroti sentimen negatif yang meluas secara global.

Prospek Masa Depan

Kantor Perjalanan dan Pariwisata Nasional memperkirakan kedatangan sekitar 77,7 juta wisatawan asing pada tahun 2024, meningkat 17% dari tahun sebelumnya. Namun, dengan tantangan yang ada, terutama dari Eropa Barat, Kanada dan Meksiko, angka ini mungkin tidak tercapai. Industri pariwisata Amerika Serikat menghadapi masa depan yang tidak pasti, dan keberhasilannya akan bergantung pada kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lanskap politik dan ekonomi.