Perjuangan Mudik Era: Tertinggal Bus, Bermalam di Terminal Baranangsiang, Rindu Keluarga di Sragen Tak Terbendung
Terminal Baranangsiang, Bogor, menjadi tempat singgah tak terduga bagi Era, seorang ibu asal Sragen, Jawa Tengah, dan putranya, Rudi. Kisah mereka, yang berawal dari niat mudik, berubah menjadi episode perjuangan menunggu bus di tengah hiruk pikuk terminal.
Minggu malam (6/4/2025) seharusnya menjadi waktu keberangkatan mereka menuju kampung halaman. Namun, takdir berkata lain. Keterlambatan membuat mereka harus merelakan bus yang seharusnya membawa mereka mendekat pada keluarga. Alhasil, malam itu mereka habiskan di terminal, sebuah pengalaman yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
"Seharusnya sudah sampai Sragen tadi malam. Tapi karena ketinggalan bus, ya terpaksa menginap semalam di sini," ujar Era dengan nada sedikit menyesal. Meskipun begitu, semangatnya untuk bertemu keluarga tak luntur sedikit pun.
Perjalanan Era dan Rudi dimulai dari Ciemas, Sukabumi, tempat orang tua Era tinggal. Tradisi mudik Lebaran sudah menjadi agenda wajib bagi Era dalam tiga tahun terakhir. Tahun ini terasa berbeda karena sang suami tak bisa ikut serta lantaran harus mengurus hewan ternak mereka. Namun, kehadiran Rudi memberikan kekuatan dan semangat tersendiri.
Perjalanan panjang menuju Sragen diperkirakan memakan waktu sekitar 16 jam dengan biaya transportasi sekitar Rp 300.000. Kenaikan harga tiket tak menjadi penghalang bagi Era. Baginya, kebahagiaan bertemu keluarga jauh lebih berharga dari sekadar materi.
"Biaya mudik tahun ini memang sedikit lebih mahal, tapi tidak masalah. Ini kan hanya setahun sekali," ungkap Era dengan senyum tulus.
Kisah Era dan Rudi adalah cerminan dari perjuangan banyak pemudik di Indonesia. Semangat untuk bertemu keluarga, rela menempuh perjalanan panjang dan menghadapi berbagai kendala, adalah bukti kuatnya ikatan kekeluargaan dan tradisi yang melekat di masyarakat Indonesia.
Berikut adalah poin-poin penting dari pengalaman Era:
- Keterlambatan: Tertinggal bus menjadi penyebab utama mereka bermalam di terminal.
- Penginapan Darurat: Kantor Terminal Baranangsiang menjadi tempat penitipan barang sekaligus tempat beristirahat semalam.
- Tujuan Mudik: Mengunjungi orang tua di Ciemas, Sukabumi, sebelum melanjutkan perjalanan ke Sragen.
- Biaya: Ongkos transportasi sekitar Rp 300.000 dengan estimasi waktu tempuh 16 jam.
- Motivasi: Kerinduan terhadap keluarga menjadi penyemangat utama dalam perjalanan mudik ini.