Presiden Prabowo Soroti Peran Petani dalam Ketahanan Pangan dan Kebijakan yang Berakal Sehat
Presiden Prabowo Soroti Peran Petani dalam Ketahanan Pangan dan Kebijakan yang Berakal Sehat
Majalengka, Jawa Barat - Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya peran petani dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara panen raya di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin, 7 April 2025. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyinggung mengenai pentingnya kebijakan yang berakal sehat dalam pemerintahan.
"Elite-elite kita mungkin tidak merasakan betapa pentingnya para petani. Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara. Saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun, tanpa pangan tidak ada negara, tanpa pangan tidak ada NKRI," tegas Presiden Prabowo, yang videonya disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Presiden Prabowo mengungkapkan kebahagiaannya atas implementasi kebijakan yang berakal sehat selama enam bulan masa kepemimpinannya. Ia menggarisbawahi bahwa terkadang, orang yang terlalu pintar justru tidak memberikan dampak signifikan. Menurutnya, kebijakan yang efektif adalah yang dapat diimplementasikan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Karena itu, saya sangat bahagia, saya menerima mandat Oktober 20, mungkin sekarang baru masuk bulan keenam. Tapi dengan niat yang baik dari semua pihak yang diberi amanat oleh rakyat, dengan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang perlu orang terlalu pintar. Kadang-kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa ya kan," tuturnya.
Dalam dialog interaktif, Presiden Prabowo sempat menanyakan latar belakang pendidikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menko Pangan Zulkifli Hasan. Ia menyoroti fakta bahwa para pejabat tersebut merupakan putra daerah yang memiliki pemahaman mendalam tentang kondisi dan kebutuhan masyarakat.
"Ini saya lihat Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika atau, oh bukan, oh Purwakarta. Pak Amran bukan lulusan luar negeri juga? Bukan, di kampung," tanya Presiden Prabowo.
"Ini orang kampung semua yang kerja. Pak Zulkifli dari mana Pak Zulkifli? Lampung, ha-ha, Anda nggak ke Oxford? Kita butuh orang-orang pintar, banyak, tapi yang paling penting adalah mereka-mereka yang punya akal sehat dan orang-orang yang benar-benar cinta dengan rakyat kita, karena mereka benar-benar berasal dari rakyat," imbuhnya.
Poin-poin penting dari pernyataan Presiden Prabowo:
- Peran Petani: Petani adalah produsen pangan utama dan kunci bagi ketahanan negara.
- Kebijakan Berakal Sehat: Pemerintah fokus pada kebijakan yang realistis dan bermanfaat bagi rakyat.
- Pentingnya Putra Daerah: Para pemimpin yang berasal dari daerah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan masyarakat.
Pernyataan Presiden Prabowo ini menggarisbawahi komitmen pemerintahannya dalam mendukung sektor pertanian dan mengutamakan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan rakyat. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan potensi sumber daya manusia lokal dalam pembangunan nasional.
Presiden Prabowo secara implisit menekankan bahwa pendidikan tinggi di luar negeri tidak menjamin kompetensi atau kontribusi yang lebih besar bagi negara. Pengalaman, pemahaman akan realitas lokal, dan dedikasi terhadap rakyat merupakan faktor yang sama pentingnya, bahkan mungkin lebih penting, dalam menentukan keberhasilan seorang pemimpin.
Beberapa poin tambahan yang dapat ditekankan dalam berita ini:
- Ketahanan Pangan: Situasi dan tantangan ketahanan pangan di Indonesia saat ini.
- Dukungan Pemerintah: Program-program pemerintah untuk mendukung petani dan sektor pertanian.
- SDM Lokal: Potensi dan pentingnya pengembangan sumber daya manusia lokal dalam pembangunan.
- Kebijakan yang Efektif: Kriteria dan contoh kebijakan yang efektif dan berorientasi pada rakyat.
Berita ini menyoroti penekanan Presiden Prabowo pada pentingnya petani bagi ketahanan pangan, dan pandangannya bahwa kebijakan yang berakal sehat lebih efektif daripada kebijakan yang terlalu teoritis. Pemilihan pejabat yang berasal dari daerah menunjukkan komitmennya terhadap pemahaman mendalam akan kebutuhan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya manusia lokal.