Prabowo Subianto Jawab Tantangan Jurnalis Senior dalam Wawancara Eksklusif di Hambalang
Prabowo Subianto Jawab Tantangan Jurnalis Senior dalam Wawancara Eksklusif di Hambalang
Presiden terpilih Prabowo Subianto baru-baru ini menjadi sorotan media setelah menerima tantangan wawancara eksklusif dari tujuh jurnalis senior terkemuka di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Pertemuan yang berlangsung selama empat jam pada Minggu, 6 April 2025, ini menjadi ajang bagi para jurnalis untuk mengupas berbagai isu krusial yang menjadi perhatian publik, mulai dari dinamika legislasi hingga fluktuasi pasar modal.
Ketujuh jurnalis yang hadir mewakili beragam spektrum media, antara lain Lalu Mara Satriawangsa (tvOne), Uni Lubis (IDN Times), Najwa Shihab (Narasi), Alfito Deannova Gintings (Detikcom), Retno Pinasti (SCTV-Indosiar), dan Sutta Dharmasaputra (Harian Kompas). Kehadiran nama-nama besar ini mengindikasikan betapa seriusnya sesi wawancara ini dipandang oleh media nasional.
Menurut Sutta Dharmasaputra, Pemimpin Redaksi Harian Kompas, sesi wawancara diawali dengan pemaparan mengenai capaian-capaian yang telah diraih oleh pemerintahan Prabowo-Gibran sejak dilantik pada 20 Oktober. Setelah itu, para jurnalis tanpa ragu melontarkan berbagai pertanyaan mendalam kepada Prabowo.
"Pertanyaan yang diajukan sangat beragam, mulai dari isu-isu geoekonomi terkait dengan kebijakan Trump, hingga persoalan ekonomi domestik seperti penciptaan lapangan kerja dan peran sektor swasta ke depan," ungkap Sutta.
Uni Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times, menambahkan bahwa seluruh pertanyaan yang diajukan bersifat 'hot' dan menantang. Ia juga mengapresiasi kesediaan Prabowo untuk menjawab pertanyaan tanpa mengetahui daftar pertanyaan sebelumnya.
"Presiden tidak mengetahui pertanyaan apa saja yang akan kami ajukan, termasuk kritik apa yang mungkin akan kami sampaikan. Menurut saya, ini adalah hal yang baik karena menunjukkan keterbukaan. Presiden siap menjawab pertanyaan apa saja, siap dikritik, dan siap untuk di-challenge kembali. Semua pertanyaan dijawab dengan cukup lengkap," ujar Uni.
Najwa Shihab, Founder Narasi, menekankan pentingnya momen wawancara ini sebagai kesempatan untuk menggali pandangan Prabowo mengenai isu-isu sensitif di masyarakat. Ia juga menyoroti durasi wawancara yang panjang sebagai bukti keseriusan Prabowo dalam menjawab pertanyaan.
"Ini adalah kesempatan berharga untuk mendapatkan konfirmasi informasi dari sumber A1, orang nomor satu. Waktu yang diberikan juga sangat generous, dari jam 9 pagi sampai hampir jam 1 siang," kata Najwa.
Najwa menjelaskan bahwa tidak ada batasan isu dalam wawancara tersebut. Para jurnalis bebas mengajukan pertanyaan apa saja.
"Yang menarik adalah sejak awal tidak ada batasan mau bertanya apa, silakan saja. Hanya mekanisme formatnya yang diatur, karena ada enam wartawan dan satu moderator dari TVRI. Setiap wartawan seharusnya mengajukan satu pertanyaan dan satu follow-up question, kemudian bergantian," terangnya.
Lebih lanjut, Najwa mengapresiasi sikap Prabowo yang terbuka terhadap pertanyaan follow-up di luar format yang telah disepakati.
"Seperti ketika saya bertanya soal RUU Polri, meskipun moderator berusaha memotong, Pak Prabowo malah mempersilakan untuk terus bertanya. Saya merasa sayang jika kesempatan untuk mengkonfirmasi isu penting tidak dimanfaatkan secara maksimal, apalagi yang kita tanyakan langsung orang nomor satu di negeri ini," ucap Najwa.
Najwa berharap agar momen wawancara seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan. Ia menekankan pentingnya transparansi pemerintah dalam menjelaskan kebijakan kepada publik melalui kemudahan akses wawancara dengan media.
"Semakin banyak media yang terlibat, semakin baik, karena setiap media memiliki prioritas dan target audiens yang berbeda. Media yang fokus pada seni akan mengajukan pertanyaan terkait seni, media olahraga akan bertanya seputar isu-isu olahraga," pungkas Najwa.
Daftar Poin Penting yang Dibahas
- Undang-Undang TNI: Detail spesifik mengenai pembahasan UU TNI dalam wawancara tidak diungkapkan, namun ini menjadi salah satu topik yang disinggung.
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG): Penurunan IHSG menjadi salah satu perhatian yang ditanyakan kepada Prabowo, menunjukkan kekhawatiran publik terhadap kondisi ekonomi.
- Geoekonomi dan Kebijakan Trump: Dampak kebijakan ekonomi global, khususnya yang terkait dengan mantan Presiden AS Donald Trump, menjadi fokus pertanyaan.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru menjadi perhatian utama.
- Peran Sektor Swasta: Kontribusi dan peran sektor swasta dalam pembangunan ekonomi menjadi topik diskusi.
- RUU Polri: Pertanyaan terkait RUU Polri menunjukkan perhatian terhadap isu-isu keamanan dan penegakan hukum.
Sesi wawancara eksklusif ini menjadi bukti komitmen Prabowo Subianto untuk menjalin komunikasi yang terbuka dan transparan dengan media dan masyarakat luas. Kesiapannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dan menerima kritik menunjukkan kematangan kepemimpinannya dan keinginannya untuk membangun pemerintahan yang akuntabel.