Tragis! Keponakan di Bogor Habisi Nyawa Bibi Kandung karena Disuruh Mencuci Piring

Pembunuhan Sadis di Bogor: Dipicu Perintah Cuci Piring

Kasus pembunuhan menggemparkan terjadi di Bogor, Jawa Barat, di mana seorang pemuda bernama Rezky Fauzan Renajaya alias Eki (28) tega menghabisi nyawa bibi kandungnya sendiri, Evi Latifah (58). Motif pembunuhan ini terbilang sepele, yaitu karena Eki merasa kesal setelah disuruh mencuci piring oleh korban.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi, peristiwa tragis ini bermula dari cekcok mulut antara Eki dan Evi. Eki yang saat itu hendak pergi berkumpul dengan teman-temannya, diminta oleh bibinya untuk mencuci piring terlebih dahulu. Penolakan Eki memicu perdebatan sengit.

"Awalnya, tersangka diminta mencuci piring oleh korban. Karena ada percekcokan, korban menyiramkan air ke muka tersangka. Tersangka yang tidak terima kemudian membalas dengan melemparkan spons cuci piring ke arah muka korban," ungkap Kompol Aji.

Namun, perselisihan tersebut tidak berhenti di situ. Eki yang kalap kemudian melakukan pemukulan brutal ke arah wajah Evi secara bertubi-tubi. Akibatnya, korban mengalami luka parah di bagian wajah dan akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian.

"Tersangka melakukan pemukulan secara brutal dan bertubi-tubi ke arah wajah korban, mengakibatkan korban bercucuran darah, luka serius di wajah, dan akhirnya meninggal dunia," jelas Kompol Aji.

Pelaku Yatim Piatu yang Dibesarkan Korban

Fakta yang lebih memilukan terungkap bahwa Eki adalah seorang yatim piatu yang sejak usia 15 tahun diasuh dan dibiayai sekolahnya oleh Evi. Eki diketahui berstatus sebagai mahasiswa di sebuah universitas di Jakarta. Pada saat kejadian pembunuhan, hanya ada Eki dan Evi di rumah tersebut.

"Jadi, yang bersangkutan ini anak yatim piatu yang diurus dan dibiayai oleh tantenya. (Profesi pelaku) mahasiswa, kampusnya di Jakarta. (Ketika pembunuhan) hanya ada dua orang," imbuh Kompol Aji.

Polisi Tunggu Hasil Autopsi

Berdasarkan pengakuan Eki, ia melakukan pembunuhan tersebut dengan tangan kosong. Namun, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian Evi dan kemungkinan adanya luka lain di tubuh korban.

"Berdasarkan pengakuan dari tersangka, tersangka ini tidak menggunakan alat (ketika pembunuhan). Tetapi kita coba lakukan autopsi apakah dari lukanya terdapat luka tusukan atau luka lain, yang disebabkan benda tajam atau benda lain. Ini kita masih menunggu dari hasil autopsi," kata Kompol Aji.

Dari hasil pemeriksaan sementara, korban mengalami luka parah di bagian wajah, termasuk memar di sekitar mata dan dagu. Terdapat pula luka robek yang cukup besar di dahi kanan serta luka di pelipis kiri dan kanan.

Kasus pembunuhan ini menjadi pengingat akan pentingnya pengendalian emosi dan penyelesaian masalah dengan kepala dingin. Peristiwa ini juga menjadi ironi, mengingat pelaku adalah seorang pemuda yang seharusnya berbakti kepada bibinya yang telah banyak berjasa dalam hidupnya.

Daftar Luka Korban:

  • Luka di pelipis sebelah kiri dan kanan
  • Luka robek di dahi kanan
  • Memar di wilayah dagu
  • Memar di mata